Sering ke Jakarta tapi baru sekali beneran piknik ke Bandung, padahal posisi cuman di Jogja kok rasanya ngenes banget? Alhasil waktu (bisa) libur dan mumpung ada temennya, beberapa waktu lalu aku memutuskan untuk kabur sebentar ke Bandung. Perjalanan ke Bandung lebih enak ditempuh dengan kereta. Waktu itu aku dan ketiga teman yang semuanya perempuan memutuskan untuk naik kereta Kahuripan dengan harga tiket Rp 86.000 per orang. Berangkat dari Jogja pukul 18.55 dan tiba di Kiaracondong pukul 03.32 pagi. Kalian bisa sambil istirahat di peron sambil nunggu waktu Subuh tiba. Tenang, nggak akan diusir sama satpamnya kok asal kalian ga gelar kasur.
Paginya setelah bersihin muka, kami naik angkot ke terminal Leuwipanjang bayar Rp 8.000 per orang, waktu tempuh sekitar 30 menit, kemudian ganti lagi angkot ke arah Cimahi Rp 7.000 per orang. Lanjut ke rumah temen kami buat minjem motor, anak Backpacker Bandung bernama Om Asmo. Sedikit di luar rencana karena kami sebetulnya mau nyewa motor dan minta dianterin ke stasiun, tapi ternyata pas dihubungin lagi sehari sebelumnya malah no respon. Padahal kami sudah setuju untuk bayar lebih guna biaya anter motor ke stasiun. Ternyata di Bandung persewaan motor masih kalah mudah prosesnya dibandingkan dengan Jogja dan Malang. Atau mungkin waktu itu kami dadakan kali ya nyarinya jadi agak susah.
Sekedar tips aja sih, kalau bisa nyewa kendaraan terutama sepeda motor aja selama piknik di Bandung supaya lebih mudah karena lokasi wisata yang jaraknya lumayan satu sama lain. Meski jujur kalau naik angkot kemana-mana memang lebih gampang daripada di Jogja. Satu lagi, kalau ke Lembang atau Bandung pas weekend kan pasti macet, jadi mending nyewa motor daripada tua di jalan kalau naik mobil. Soal hujan dan panas mah itu seninya jalan-jalan ~
Berikut adalah destinasi tujuan kami selama liburan di Lembang :
Day 1 : Curug Cimahi, Grafika Cikole Resort, Maribaya Hot Spring
Day 2 : Farm House, Mullberry Hills, Bosscha Observatory, Alun-alun Bandung
Berhubung destinasinya banyak, aku cerita satu-satu dari Curug Cimahi dulu ya.
Curug Cimahi adalah destinasi pertama yang kami datangi. Berhubung kami datang pagi sekitar jam 8.30, maka cuacanya masih bersahabat. Sesampainya di depan pintu gerbang wana wisata ini perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak menurun dan berkelok-kelok. Jalan setapak ini katanya berjumlah sekitar 587 buah anak tangga dan terbuat dari batu dan semen dengan kemiringan sekitar 45 derajat.
Letak Curug Cimahi
Lokasi curug sebenarnya bukan berada di Kota Cimahi. Tapi tempat wisata yang dikenal eksotis ini memang bisa dijangkau dari arah Cimahi melalui jalur Cihanjuang - Parongpong dan biasa dilanjutkan ke Lembang lewat Jl. Kol. Masturi. Disebut Curug Cimahi karena berada di aliran Sungai Cimahi.Di air terjun ini dikenal juga sebagai habitat monyet. Ada ratusan monyet yang berkeliaran di sekitaran hutan kawasan air terjun ini. Sungai Cimahi yang berhulu di Situ Lembang dan mengalir ke Kota Cimahi. Curug ini berada di ketinggian 1050 m dpl dengan suhu di kawasan ini berkisar 18-22 derajat celsius jadi sejuk banget.
Di tempat ini juga disediakan gardu pandang khusus yang biasa dipakai buat berfoto. Nah, untuk spot menarik saat berfoto lebih baik dari tempat khusus ini. Tapi kalau kalian ingin merasakan sensasi segarnya aliran air terjun, kalian bisa turun. Waktu itu kami nggak ada yang berniat untuk basah-basahan jadi kami cukup puas menikmati keindahan curug ini dari gardu pandang.
Pengunjung sebelum kami |
Ada dua gardu pandang, ini yang dibagian bawah dan banyak monyetnya. |
Denger-denger sih kalau malam sekarang curug ini berwarna pelangi yang berasal dari cahaya yang disetting melalui lampu. Warnanya cantik dari hijau, biru, merah sehingga kini juga dikenal dengan sebutan Curug Pelangi. Waktu itu aku pernah liat di TVdan curugnya jadi cakep banget, kebayang kalo lihat langsung pasti lebih cakep. Tapi berhubung waktu liburku terbatas jadi aku harus memilih mau datang kesini pagi atau malam hari. Dengan berbagai pertimbangan termasuk urutan destinasi dan waktu yang dimiliki, akhirnya ke Curug Cimahi kulakukan di pagi hari.
Rute menuju Curug Cimahi :
Untuk sampai ke tempat ini bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Ada beberapa rute yang bisa kalian pilih untuk mencapai curug ini. Kebanyakan yang digunakan adalah jalur Cimahi melalui Cihanjuang dan Parongpong, ataupun dari arah jalur Lembang.
Kalau menggunakan kendaraan pribadi dari pusat Kota Bandung, kalian cukup menyusuri jalur :
Cihideung menuju Cisarua (melewati kawasan Universitas Pendidikan Indonesia), lalu ke arah Sersan Bajuri dan kemudian melewati Universitas Advent Indonesia - terakhir menuju terminal angkot Cisarua. Pintu masuk Curug Cimahi terletak tepat di sebelah terminal angkot Cisarua, di pinggir jalan Kolonel Masturi.
Kelihatan jelas kok jadi nggak mungkin kelewatan.
Cihideung menuju Cisarua (melewati kawasan Universitas Pendidikan Indonesia), lalu ke arah Sersan Bajuri dan kemudian melewati Universitas Advent Indonesia - terakhir menuju terminal angkot Cisarua. Pintu masuk Curug Cimahi terletak tepat di sebelah terminal angkot Cisarua, di pinggir jalan Kolonel Masturi.
Kelihatan jelas kok jadi nggak mungkin kelewatan.
Sedangkan bagi yang menggunakan kendaraan umum pilih jurusan Ledeng-Sukasari dari terminal Ledeng. Setelah sampai di Terminal Sukasari (di depan Vila Istana Bunga) bisa jalan kaki sekitar 15-20 menit sekalian olahraga atau bisa naik angkutan umum jurusan Cisarua-Lembang
Baca Juga : Ke Curug Cimahi (Lagi)
Tiket masuk Curug Cimahi :
Tiket masuk Rp 15.000
Parkir Rp 3.000
Fasilitas di Curug Cimahi :
Fasilitas di curug ini sudah cukup lengkap. Tempat parkir yang memadai, mushola, toilet umum, akses jalan yang mudah dengan aspal yang bagus, tangga terbuat dari semen sehingga nyaman, kebersihan yang selalu terjaga karena banyak tempat sampah dan petugas kebersihan yang selalu stand by, juga penjual makanan dan minuman di dekat lokasi parkir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar