Follow Me @rezadiasjetrani

Senin, 29 April 2019

Liburan Singkat ke Pantai Karang Bolong, Anyer

17.11 0 Comments
Siapa nih yang pemilu tahun 2019 ini golput, atau nggak bisa nyoblos gara-gara liburan? Aku yang sekarang tinggal di Pamulang, masih terdaftar di TPS deket rumah di Jogja. Tapi karena KTP ku sekarang udah Cilegon, katanya sih bisa jadi Daftar Pemilih Khusus alias DPK di TPS sesuai KTP dan beneran bisa nyoblos meski harus nunggu jam 12 siang. Beruntung masih ada surat suara sisa.

Haduh, kok jadi ngomongin pemilu sih, aku kan mau bahas pantai Karang Bolong. Jadi, pemilunya kan hari Rabu, hari Kamisnya mas cuti (Jumat juga tanggal merah dalam rangka Paskah). Karena bingung mau kemana, kami memutuskan untuk liburan ke pantai. Pantai pertama yang kami datangi adalah pantai Sambolo 2, nanti deh kalo sempet aku ceritain. Karena keluar dari Sambolo masih jam 11 an, kami lanjut ke pantai berikutnya dan berakhir di pantai Karang Bolong. Aku kesini bertiga, barengan mas sama Epil (adek mas yang bungsu). Eh sama dedek bayi di perutku juga ding, jadi anggep aja 3,5 lah ya. 

ASAL MUASAL PANTAI KARANG BOLONG

Seperti pantai Sambolo, pantai ini juga berada di ruas jalan utama Anyer-Carita. Awalnya lebih dikenal dengan nama Pantai Karang Suraga yang diambil dari Suryadilaga, nama orang sakti pada zaman dahulu yang bertapa di tempat ini hingga akhir hayatnya. Tapi seiring berjalannya waktu dan perkembangan, nama pantai ini akhirnya berubah jadi Pantai Karang Bolong, soalnya pantai ini punya tebing karang besar di pantai yang berlubang di bagian tengah. Satu ujung karangnya ada di tepi pantai dan sisi lainnya menghadap ke laut lepas. Ada yang bilang kalau batu karang itu berlubang akibat letusan Gunung Krakatau di tahun 1883. Hmm bisa jadi bisa jadi sih.

Kalau kalian mau eksplore, di arah timur ada Gua Karang yang punya lubang di bagian tengahnya. Kalo diperhatiin dinding karangnya berupa lapisan-lapisan bebatuan yang sangat unik dan cantik. Nggak tau deh disebutnya batuan apa, secara aku ga ngerti soal perbatuan 😅. Panjang gua kurang lebih 30 meter, lebar sekitar 10 meter, terus tingginya kurang lebih 5 meter. Ini dari hasil baca ya gengs, bukan hasil ngukur sendiri 👍.

LOKASI PANTAI KARANG BOLONG

Pantai Karang Bolong terletak di Karang Suraga, Cinangka, Serang, Banten, Indonesia. Di pinggir jalan bakalan ada petunjuknya kok jadi dijamin nggak akan nyasar atau kebablasan, kecuali kalian lagi tidur. Kalo kalian dateng dari arah Serang, pantainya tentu aja ada di kanan jalan. Parkir kendaraan di sebrangnya ya. Luas, bisa muat belasan mobil dan juga bis besar.

CARA MENUJU PANTAI KARANG BOLONG

Sebenernya ada beberapa jalur alternatif untuk bisa sampai di pantai eksotis yang terletak di Serang ini. Rute yang pertama kalau kalian berangkat dari Jakarta. Dari Jakarta, kalian harus menuju ke Cilegon Barat melalui jalan tol yang menghubungkan Jakarta-Merak. Jaraknya sekitar 140 km. Lumayan lah ya 2 jam lebih. Nikmatin aja udah perjalanannya. Ati-ati juga soalnya sepanjang jalan temen kalian kebanyakan truk besar. Maklum, kan ini juga rute tol ke pelabuhan Merak.

Abis melewati jalan tol tersebut, lanjut deh perjalanan dari Cilegon menuju ke daerah Anyer. Bisa lewat jalan Lingkar Selatan, atau bisa lewat kota. Nanti bakal ketemu juga di satu jalan yang sama dan tinggal ikutin aja jalan utama Anyer-Carita, orang jalannya itu doang. 

Kalau kalian nggak ada kendaraan pribadi, aduh...jujur agak susah sih kesini. Emang ada angkot yang lewat, tapi kalian kudu ganti beberapa kali dan kudu sabar nungguin angkot ngetem yang lamanya udah kayak nungguin dilamar. Kudu sabar... . Jadi saranku ya bawa kendaraan pribadi aja. 

BISA NGAPAIN AJA DI PANTAI KARANG BOLONG?

Ya banyak. Mau leyeh-leyeh di gazebo, mau duduk-duduk aja, mau pasang hammock di pohon kelapa, mau liatin lautan dari gardu pandang, semua bisa. Asal jangan ngegalau aja sih. Mau galau kok di pantai, ntar malah kesambet. Mending ambil air wudhu trus shalat, lanjut ngaji. In shaa Allah galau terlupakan sejenak dan malah dapet pahala (yaksip).

Yang jelas, jangan lupa bawa bekal sendiri dan alas duduk. Kalo mau jajan juga boleh sih, asal jangan lupa tanya harga makanan atau minumannya dulu berapa. Maklum, kawasan Anyer terkenal mahal dan pedagang makanan suka ngasih harga nggak kira-kira apalagi kalau kalian makan seafood. Aku kemarin sempet baca ada yang jajan di daerah Anyer abis sejuta (nasi 2 porsi 90 ribu, kangkung 3 porsi 200 ribu, ikan 2 porsi 400 ribu, dll). Yah, mungkin karena sering sepi jadi mereka aji mumpung kali ya ngasih harganya.

Oke lanjut!

Pantai ini nggak cocok buat berenang ya gengs, soalnya pantai ini punya potensi membuat arus yang cukup kuat sehingga beresiko untuk berenang. Tapi nggak apa-apa kok, kalian bisa main air di pinggir pantai sambil cari lubang yang pas buat berendam. Kalo pinter motretnya, kalian bakal seperti berendam di jacuzi alam. Atau kalian juga bisa naik ke atas gua karang untuk memandangi lautan dari atas. Viewnya cakeeeepppp.
Bisa main di pinggir pantai kayak gini.
Akar pohon raksasa yang cocok buat sarang nyamuk 😅
Ini tangga buat naik ke atas karang. Nanti ada gazebo juga di atas.
Tangga buat ke gardu pandang yang ada di atas karang. Viewnya langsung laut lepas.
Dari atas gua karang, bisa liat bibir pantai dan laut lepas.

FASILITAS YANG ADA DI PANTAI KARANG BOLONG, SERANG

Di pantai Karang Bolong, udah ada mushola, kamar mandi, penginapan, kolam renang (tapi kayaknya udah nggak dipakai), taman bermain anak, deretan gazebo dan juga warung makan. Itungannya komplit. Bisa juga sewa tenda berikut sound system bahkan penyanyi dangdutnya juga, tinggal hubungi pengelola setempat.
Kolam renang yang terbengkalai. Ini kalo malem kayak apa ya pemandangannya. Hmmm.....
Banyak gazebo yang kondisinya masih baik, jangan lupa bawa alas sendiri ya buat duduk. 
Banyak warung makan juga. Tapi aku nggak jajan disini sih.
Oiya kemarin aku iseng nanya, bisa nggak camping disini dan katanya bisa. Tapi pas aku nanya berapa, petugasnya pake mikir gitu trus bilang,"Rp 200 ribu aja mbak... ." Ini mah keliatan banget dia asal aja ngasih harga.

Yakaliiiik 200 ribu pak. Mendingan saya sewa homestay kalau segitu mah. 

Aku langsung nyeletuk aja bilang,"Gilak mahal banget." Terus ngeloyor pergi.

Eh, pas mau pulang, ketemu petugas yang sama terus dia bilang "Mbak kalau mau camping Rp 100 ribu aja." 

Lah...siapa juga yang mau nawar, bagiku 100 ribu juga tetep mahal orang cuman bertiga atau berempat, tenda bawa sendiri, semua mua sendiri. Aku sebagai mantan anak  camping hanya ketawa dalam hati. Niat camping di pantai ini pun menguap begitu saja~~

HARGA TIKET MASUK PANTAI KARANG BOLONG 2019

Aku kesini di bulan April 2019, dan harga tiket masuk Pantai Karang Bolong untuk hari biasa sama hari libur sama aja yaitu Rp 15 ribu per orang. Parkir mobil Rp 30 ribu per mobil. Ini kukasih liat aja foto harga tiket masuknya ya.

Kesimpulanku, pantai ini termasuk pantai yang lumayan worth it buat dikunjungi, soalnya ada karang bolongnya bukan cuman pantai sama pasir doang. Tapi mengingat harga masuknya segitu, ya cukup sekali aja sih. Maklum, kebiasaan di pantai Jogja yang itungannya murah 😅.  Apalagi Anyer punya belasan pantai lain yang membentang sepanjang jalan, jadi mending eksplore pantai lainnya yang belum pernah didatengin. Tapi semua itu tetap kembali ke selera kalian masing-masing yaa. Selamat liburan dan jangan lupa bawa pulang kembali sampahmu.

XOXO,
Jetrani

Jumat, 05 April 2019

Bagaimana Cara Menuju Melaka dari Singapore?

21.30 0 Comments
Pada liburan Maret 2019 kemarin, rute yang kupilih adalah Jakarta - Singapore - Malaysia - Thailand - Jakarta. Namun tak semuanya kudatangi menggunakan pesawat. Rute Singapore - Malaysia kutempuh dengan perjalanan darat alias naik bis soalnya lebih muraaaaaaah. Pas buka peta, ternyata kalau naik bis langsung Singapore - Kuala Lumpur lumayan lama yakni sekitar 6 jam lebih.

Berhubung Holly waktu itu sempet bilang pengen ke Melaka, yaudah aku cek rutenya dan ternyata Melaka ini ada di tengah-tengah, antara SG - KL. Kalau naik bis cuman butuh waktu nggak sampai 4 jam. Wah, langsung deh Melaka masuk ke dalam itinerary kami. Karena nggak mau capek, kami memutuskan buat menginap semalam di Melaka (kayak judul lagu nggak sih?).
Spot foto wajib bagi yang ke Melaka.

Cara Menuju Melaka dari Singapore

Seperti kubilang diawal, kami bakalan naik bis. Setelah cari info sebelumnya, untuk rute termurah, kami bisa naik bis dari Queen Street Terminal (Singapore). Terminal ini nggak jauh dari Masjid Sultan, jadi kalau kalian nginep di daerah Kampung Glam atau Haji Lane, jalan kaki aja kesini. Sehat dan gratis 😅.

Oke, jadi aku jelasin dulu kalau ada 2 opsi buat naik bis rute Singapore-Melaka.

Kurs mata uang : 
1 SGD = Rp 10.400
1 RM = Rp 3.500

1. Yang mahal, naik bis langsung selama sekitar 3 jam 54 menit total biaya mulai dari Rp 150 ribu.
Bis yang bisa dipilih :
  • Citiexchange Express (SGD 22) naik dari Kovan Hub Bus Terminal
  • Sri Maju Exoress
  • Starmart Express
  • Delima Express (SGD 21)
  • KKKL Express (SGD 23) 
  • Golden Coach (SGD 25)
Pokoknya ada banyak pilihan sih, kalian bisa googling buat detilnya di www.easybook.com . Aku nggak mencoba opsi ini karena lebih mahal. Tapi kalau aku salah info silakan diralat ya di komen, hehe. 

2. Yang murah, dengan rute Singapore-Johor Baru-Melaka total biaya hanya Rp 86 ribu.
Singapore - Larkin Terminal (Johor Baru) = 1 jam 23 menit, biaya SGD 3,30 - Melaka Sentral = 2 jam 32 menit, biaya RM 15. Tiket bis dibeli on the spot semua. 

Queen Street Terminal ini nggak seperti terminal bis antar negara pada umumnya. Kayak Lebak Bulus doang yang sekarang kecil imut di pojokan. Bisnya cuman ada beberapa karena begitu penuh langsung berangkat. Kemarin aku memilih naik bis Causeway Link soalnya bisnya bagus (tetep yeee). Harganya juga murah, cuman SGD 3,30 (Rp 33.000) udah bisa lintas negara. Demi apa woiiii murah banget. Jogja-Surabaya aja naik bis Sugeng Rahayu 50 rebu taruhannya nyawa 😥.
Queen Street terminal dari kejauhan. Segitu doang besarnya.
Naik bis Causeway Link
Buat yang udah punya Ezlink dan masih sisa, jangan sedih jangan khawatir, kita bisa bayar pake Ezlink guys. Soalnya Ezlink ini kalau sisa dan kita tuker sisanya, kartunya bakalan hangus. Kemarin punyaku masih sisa SGD 8, mau dituker kok eman-eman soalnya harga kartunya SGD 5. Untung bisa dipake bayar bis. Nah, kartu ini masih bisa dipake untuk 7 tahun ke depan jadi sengaja nggak aku tuker. Siapa tau ada rejeki bakal ke Singapore lagi kan bisa dipake nih kartu.
Tiket ini disimpen baik-baik jangan sampe ilang pokoknya.
Oke lanjooooot. 

Jalur antrian bis ada 2, aku awalnya juga bingung yang mana, soalnya yang satu nggak antri, yang satu antri puanjaaaaang gitu. Biar nggak salah, kalau bingung ya tanya aja. Ternyata kami harus antri di antrian panjang kalau mau naik Causeway Link. Oke baiklah. 

Setelah nunggu sekitar 30 menit, bis kami pun datang. Abis bayar nanti bakal dapet tiket kecil dan simpan baik-baik JANGAN SAMPE ILANG. 

Kenapa? Soalnya nanti di perbatasan kita semua harus turun dari bis buat antri imigrasi. Tiket ini berguna buat naik bis lagi. Kenapa begitu? Soalnya bisnya nggak bakal nunggu lama. Kalau kita ketinggalan bis yang tadi kita naiki, kita bisa tetep melanjutkan perjalanan dengan bis lain di belakangnya asal tetep agen bis yang sama. Makanya tiket jangan sampe ilang. Itu juga alasannya kenapa semua barang bawaan wajib diturunkan juga pas di imigrasi soalnya bisa aja bis yang kita naiki ntar beda.

FYI, sopir dan kondektur bis disini nggak banyak membantu dalam hal angkatin koper. Thanks to Holly yang udah bantuin aku angkut-angkut koper. Maklum, bumil kan manja nggak boleh angkat berat-berat. Pokoknya aylafyu Hol!!!! 😅❤❤❤

Baca Juga : Detil Budget Keliling 3 Negara (Singapore, Malaysia, Thailand)

Rute Bis Singapore - Melaka yang Bakal Ditempuh : 

1. Naik bis dari Queen Street Terminal (Singapore)
2. Setelah sekitar 45 menit, semua penumpang turun di gate imigrasi di Woodlands, Singapore buat stempel paspor keluar Singapore. Semua barang bawaan dibawa turun juga ya. 
3. Abis itu naik bis lagi, antri di jalur sesuai nama bis yang kita naiki semula (nggak bayar lagi).
4. Melanjutkan perjalanan menuju Johor Baru.
5. Turun lagi di gate imigrasi buat stempel paspor masuk Malaysia di JB Sentral. Semua barang bawaan dibawa turun lagi.
6. Nunggu bis dengan nama yang sama lagi buat menuju Terminal Larkin (nggak bayar lagi).
7. Perhentian bis terakhir. Nah, dari sini kita harus beli tiket bis lagi buat menuju Melaka Sentral Terminal.
8. Tiba di Melaka Sentral Terminal
9. Menuju penginapan

Pas di Terminal Larkin, begitu turun bis kita bakal disambut sama calo-calo  yang dengan ramah nanyain kita mau kemana. Awalnya sih aku jawab ke Melaka. Trus bablas masuk ke warung makan (sebenernya buat kabur karena masih belum tau dimana letak loket bisnya). Lagian, emang mau makan dulu sih soalnya kami udah kelaperan. Kalau kalian mau makan, mending makan disini. Harganya murah dan banyak makanan halalnya. 
Tiba di Terminal Larkin.
Makanannya komplit dan halal.
Porsi makan disini banyak. Jadi kalau kami makannya dikit, mending pesen 1 buat berdua daripada mubazir.
Berempat cuman abis segini udah sama minum.
Selesai makan, aku sama Holly nyari WC dulu, eh malah ketemu calo yang tadi. Dia ngedatengin sambil bilang,"Sudah mau berangkat? Nanti saya bantu beli tiketnya." Intinya sih dia bakal ngikutin kita mulu. Aku yang udah males langsung jawab aja,"Orang mau ke WC." Abis itu pas mau ke dalem aku sama Holly jalan melipir biar nggak ketemu calo itu lagi. Oiya, pipis di Malaysia (dan Thailand) rata-rata bayar ya. Nggak mahal kok, cuman RM 0,3 atau sekitar seribu rupiah.

Abis pipis, barulah kami ke dalam terminal buat cari loket dan ternyata ada banyak loketnya. Semua harga di loket manapun sama aja. Setiap konter udah dilengkapi komputer jadi mau beli di loket manapun nggak masalah karena terintegrasi. Rute bis, sisa kursi, jam keberangkatan, sampe harga tiket terpampang nyata, jadi nggak ada tuh yang namanya "lebih murah di toko sebelah." Mantap sih ini. Di Indonesia mah harganya nggak terbuka, jadi kudu nanya satu-satu bis ini berapa, bis itu berapa. Belom lagi ntar seatnya nggak tau mana yang masih sisa banyak. 
Deretan loket bis di Terminal Larkin.
Bisa beli di mesin tiket juga.


Pas udah di depan loket, ternyata belinya kudu PAKE PASPOR sesuai nama penumpang yang mau naik bis. Akhirnya kami balik lagi ke tempat makan buat ambil paspor Kiki sama Mami. Kami memilih bis Delima yang harganya RM 15 (Rp 52.500).
Beli tiket bis jangan lupa bawa paspor sesuai nama penumpang yang mau naik bis ya.
Bis disini rata-rata udah bagus. Kayak bis Eka gitu lah, bagus banget juga enggak, kalau dibilang jelek juga jauh dari kata jelek. Eksekutif standar lah. Jadi kami pilih aja yang harganya murah, toh tiga jaman doang.

Nggak perlu nunggu lama, bis pun berangkat. Koper dimasukin bagasi tanpa tambahan biaya. Cuman ya itu, sopir bis disini nggak banyak membantu. Jadi mereka cuman bukain bagasi doang dan kita sendiri yang harus masukin. Emang kudu banyak olahraga pokoknya kalau ke luar negeri tuh 😅.
Ruang tunggunya juga bagus.
Sampai di Melaka Sentral.
Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya bis kami pun tiba di destinasi terakhir yaitu Terminal Melaka Sentral. Dari terminal, kami memilih untuk naik grab menuju penginapan karena bawaan kami banyak. 

Yang Harus Diperhatikan Ketika Naik Bis : 

1. Dilarang makan dan minum selama di dalam bis.
2. Dilarang membuat kegaduhan (telpon dengan nada keras atau ngerumpi ala mak-mak yang bisa didenger seisi bis).
3. Jangan nyampah, please!!!
4. Tiket bis jangan sampe ilang.
5. Semua bawaan kita dibawa turun pas di gate imigrasi. Koper, ransel, tentengan, semua pokoknya dibawa turun. Jadi pastikan barang bawaan kalian nggak banyak daripada pusing sendiri gotong naik turun bis.

Udah punya gambaran jelas kan rute darat dari Singapore ke Melaka? Semoga bisa membantu temen-temen yang mau backpacking juga seperti aku.

XOXO,
Jetrani

5 Jutaan Keliling Singapore - Malaysia - Thailand

18.49 5 Comments
Lima jutaan buat keliling Singapore, Malaysia, dan Thailand mungkin bagi sebagian orang murah, tapi pasti ada yang bilang mahal.  Soalnya aku pernah baca ada yang abis cuman 3 juta doang (wow).

Sebelum dikomentarin, aku jelasin dulu bahwa yang namanya mahal atau murah itu relatif. Hal itu juga tergantung transportasi apa yang kita naiki karena harga tiket (apalagi pesawat amat berpengaruh). Belum lagi penginapan yang kita pilih. Kalau nginepnya di hotel afau resort ya nggak bisa dibandingin sama yang coachsurfing atau tidur di tipe kamar dormitory. Jadi, semua itu kembali lagi ke akomodasi yang kita pilih ya guys

Liburan ini direncanakan dadakan, yaitu H-9 sebelum keberangkatan. Tiket pesawat baru beli H-7, hotel baru selesai dibooking H-2 keberangkatan. Jadi kalau ada yang nanya kami dapet tiket promo atau enggak, ya jelas enggak. Kami cuman berusaha cari tiket termurah aja waktu itu.

Terlebih, aku juga liburan bareng mami. Jadi meskipun berusaha irit, ada beberapa transport seperti grab selama di Thailand dan Kuala Lumpur yang kami pilih soalnya kalau naik bis atau MRT, kasian mami jauh. Udah mulai tepar karena di Singapore jalan mulu dan sempet mabok pas naik van gara-gara sopirnya ngebut 😅. Tapi karena dibagi 4 orang, sebenernya jatuhnya sama aja sih dan lebih nyaman. Mungkin kalo sendiri atau berdua doang aku bakal naik MRT sama bis kemana-mana. 

Baca Juga : Tips Liburan Ke Luar Negeri Pertama Kali 

Yang perlu digarisbawahi lagi adalah di Malaysia aku mampir ke Melaka sekalian, bukan hanya Kuala Lumpur. Terus di Thailand aku juga lanjut ke Cha Am (Santorini Park), Hua Hin (Hua Hin Beach + Hua Hin Station) baru explore Bangkok.

Baca Juga : Cara Menuju Melaka dari Singapore

Jadi rute ini agak lumayan panjang dan destinasinya juga lumayan banyak. Alhamdulillah dedek bayi yang umurnya lagi 5 bulan dalam kandungan mau diajak kerjasama selama liburan. Nyaris nggak ngeluh capek, kram perut, diare, atau apapun itu. Pegel-pegel pun bisa diatasi berkat rajin ngolesin Hot and Cream sebelum tidur 😅😅😅.

Dalam trip yang kulakukan pada Maret 2019 ini, ada 4 peserta :
1. Aku sendiri kondisi hamil 5 bulan 😍😍
2. Holly sahabatku, seumuran. Masih mencari jodohnya 😅.
3. Mamiku, usia 57 tahun 💪💪💪
4. Kiki, kelahiran 1992. Sama kayak Holly, masih nyari jodoh juga 😅.

Transportasi yang kunaiki :
1. Pesawat 3 kali, beli via Airpaz dan Traveloka :
  • Jakarta - Singapore
  • Malaysia - Thailand
  • Thailand - Jakarta
2. Bis 2 kali, beli on the spot
  • Singapore - Melaka
  • Melaka - Kuala Lumpur
3. Van 2 kali, beli on the spot :
  • Bangkok - Cha Am
  • Cha Am - Bangkok
4. Sewa motor untuk eksplore Cha Am dan Hua Hin di Thailand.
5. Kapal untuk menyusuri sungai Chao Phraya selama di Bangkok.
6. Grab selama di Malaysia dan Thailand.
7. MRT dan bis selama di Singapore (taksi dan grab di SG relatif lebih mahal).

Untuk penginapan, aku memesan 3 tipe kamar dan berganti 6 kali:
1. Dormitory isi 4 orang di Singapore 1 malam, di Bangkok 2 malam, Melaka 1 malam.
2. Family Room di Bangkok 1 malam.
3. Resort keluarga di Cha Am 1 malam (kolam renang, 2 kamar 4 kasur, dapur + microwave, alat makan komplit, garasi, teras, tempat buat jemur baju, kamar mandi shower + bath up).

Pesan via : Agoda, Traveloka, dan booking.com 

Budget ini termasuk :
1. Harga semua tiket pesawat.
2. Tiket bis
3. Tiket van
4. Sewa motor
5. Penginapan
6. Makan selama liburan
7. Oleh-oleh di semua lokasi
8. Biaya buat bis, grab, naik kapal, masuk tempat wisata
9. Jajan-jajan selama liburan


Oke baiklah, biar nggak ribet jelasinnya, berikut ini bakal aku share BUDGET LIBURAN KE 3 NEGARA ASEAN (Singapore, Malaysia, Thailand) : 
Oiya, budget itu belum termasuk sama transportasi dari rumahku di Pamulang ke Bandara Soekarno Hatta  (grab 40 ribu/ 4 orang ke Lebak Bulus + Damri 40 ribu/ orang x 2 untuk PP ) dan belum termasuk beli tumbler Starbucks 3 negara senilai kurang lebih Rp 600 ribu. Maklum, aku koleksi hehe 😅. Nggak kucantumin soalnya biaya transport ke bandara bakalan beda-beda dan beli tumbler kan juga pilihan pribadi setiap orang. 

Semoga detil pengeluaran ini bisa membantu sebagai gambaran biaya bagi temen-temen yang mau liburan juga. Mau lebih irit atau lebih boros, nggak usah dipusingin. Intinya tujuan dari liburan adalah refreshing kan? Uang bisa dicari, tapi waktu nggak bisa dibeli.

XOXO,
JETRANI