Kapan terakhir kali kalian divaksin? Selama ini, vaksin dianggap sebagai langkah preventif untuk mencegah penyakit tertentu pada anak-anak. Beberapa vaksin diberikan saat kita masih kecil, seperti vaksin cacar air, difteri, tetanus, hepatitis A, hepatitis B, HPV, campak, polio dan rubella.
Namun, tahukah kamu bahwa vaksin juga diperlukan oleh orang dewasa? Pada keadaan tertentu, orang dewasa ternyata membutuhkan suntik vaksin ulangan tiap beberapa periode lho. Dengan menerima vaksin, kita tidak hanya melindungi diri sendiri dari serangan penyakit tapi juga ikut mencegah penyebarannya.
Source : www.freepik.com |
Pemberian vaksin saat masih anak-anak bisa saja hilang seiring berjalannya waktu. Kemungkinan ini sangat besar karena proteksi dari imunisasi tidak seumur hidup.
Apa Itu Vaksinasi?
Vaksinasi adalah proses penyuntikan mikroorganisme penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau dibunuh ke dalam tubuh kita, atau penyuntikan protein buatan laboratorium yang mirip dengan mikroorganisme tersebut. Vaksinasi bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tujuannya agar ketika kita terjangkit bibit penyakit yang sebenarnya, tubuh sudah siap menangkalnya, sehingga tidak berkembang menjadi penyakit.
Apa Perbedaan Imunisasi dan Vaksinasi?
Imunisasi dan vaksinasi sering dianggap sebagai sesuatu yang sama. Tak jarang pula kerap tertukar penggunannya, namun ternyata keduanya memiliki arti yang berbeda. Secara teknis, imunisasi adalah induksi agar terbentuk suatu imunitas baik secara aktif ataupun pasif. Sementara vaksinasi menunjukan tindakan pemberian suatu vaksin. Oleh karena itu, vaksinasi belum tentu sebuah tindakan imunisasi dan imunisasi dapat pula tidak melibatkan vaksin-vaksin.
Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Vaksinasi
Source : www.freepik.com |
Pemberian vaksinasi harus memperhatikan beberapa hal penting yang dikenal dengan singkatan HALO (Health Age Lifestyle Occupation).
Vaksin yang Dibutuhkan Oleh Orang Dewasa
Berikut ini adalah sejumlah vaksin yang dibutuhkan oleh orang dewasa.
2. Pneumonia
Pemberian vaksin ini bertujuan menurunkan risiko penyakit pneumonia, yaitu penyakit radang paru yang dipicu oleh bakteri Streptococcus. Biasanya bagian yang diserang penyakit ini adalah saluran napas bagian bawah. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah biasanya lebih mudah terserang penyakit ini.
3. Hepatitis A dan Hepatitis B
Orang dewasa juga perlu mendapatkan perlindungan vaksin hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis A penting diberikan pada orang-orang yang bekerja di tempat penyajian makanan, seperti restoran karena penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A yang disebarkan oleh kotoran pengidap dan biasanya melalui makanan.
Sementara hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Infeksi virus ini bisa menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Vaksin hepatitis B diberikan untuk bayi baru lahir sampai usia 18 tahun. Namun, vaksin hepatitis B juga direkomendasikan pada orang dewasa yang menderita diabetes dan mereka yang berisiko tinggi terkena hepatitis B karena pekerjaan, gaya hidup dan kondisi lingkungan tempat tinggal.
Mengapa vaksin ini disarankan untuk orang-orang berusia 27-45 tahun? Sebab, orang yang berada di usia ini rata-rata sudah aktif secara seksual. Oleh karena itu, potensi terkena HPV lebih tinggi. Infeksi HPV dapat menyebabkan kanker serviks, vulva dan vagina pada perempuan, kanker penis pada pria serta kanker anus dan belakang tenggorokan.
5. Tetanus, Difteri, dan Pertusis
Orang dewasa perlu divaksin untuk menghindari penularan penyakit tetanus, difteri dan pertusis alias batuk rejan. Biasanya paket vaksin ini sudah diberikan jika seorang anak aktif imunisasi sejak balita.
Penyakit tetanus disebabkan oleh bakteri yang memengaruhi sistem saraf. Tetanus bisa memasuki tubuh melalui luka, seperti lewat tusukan atau goresan. Namun, yang paling rentan adalah ketika luka itu sangat dalam akibat paku atau pisau, membuat tetanus bisa masuk ke tubuh lebih cepat.
Tetanus menyebabkan kejang otot yang parah, termasuk mengunci rahang sehingga pasien tidak bisa membuka mulut atau menelan sehingga menyebabkan mati lemas.
Sedangkan difteri adalah penyakit bakteri akut yang menyerang amandel, tenggorokan, hidung atau kulit. Biasanya, penyakit ini menyebar dari orang ke orang karena menghirup cairan yang mengandung bakteri difteri. Difteri juga menyebar melalui gelas minum atau lewat batuk dan bersin.
Untuk orang dewasa, vaksin kombinasi dapat melindungi dari tetanus dan difteri. Vaksin ini harus diberi setiap 10 tahun sekali dan bisa diberikan kepada orang dewasa berusia 19-64 tahun.
6. Vaksin cacar
Pemberian vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit cacar air. Biasanya vaksin cacar juga masuk dalam paket imunisasi yang diberikan saat balita. Jika kamu belum mendapatkannya, biasanya dokter akan menganjurkan dosis yang berbeda.
7. Measles, Mumps, dan Rubella (MMR)
Mencegah penyakit measles atau campak, mumps atau gondong, dan rubella atau campak Jerman dilakukan dengan pemberian vaksin MMR. Tidak hanya orang dewasa, anak kecil juga dianjurkan untuk mendapat vaksin ini.
Tempat Vaksin Terbaik di Jogja
Karena aku lahir, besar, dan tinggal di Jogja sampai awal menikah menikah, tentu semua vaksinasi yang kudapatkan dilakukan di Jogja. Di kota ini banyak tempat yang menyediakan vaksin.
Jangan lupa perhatikan kualitas dan protokol kesehatan yang mereka berikan, apalagi di tengah pandemi Covid 19 seperti saat ini. Jangan asal murah tapi tidak efektif. Kalau ragu datang ke rumah sakit, sekarang kita bisa konsultasi dan membuat janji via online lho.
Salah satunya menggunakan aplikasi Halodoc yang siap memenuhi segala kebutuhan kesehatan kita dalam satu aplikasi. Dengan tagline Solusi Kesehatan Terlengkap di Indonesia, kita bisa melakukan chat dengan dokter secara langsung, membuat janji untuk periksa di rumah sakit, cek laboratorium, sampai membeli obat tanpa ribet. Tak lupa Halodoc selalu mengupdate informasi seputar kesehatan yang bermanfaat buat kita.
Vaksin Yogyakarta bisa menjadi pilihan untuk mendapat vaksin terbaik. Kamu juga bisa melakukan konsultasi, sebenarnya vaksinasi apa saja yang dibutuhkan agar tidak ada hal-hal buruk yang akan terjadi kemudian.
Percayalah bahwa tidak ada kata terlambat untuk vaksinasi, terutama jika kamu merasa belum mendapatkan vaksinasi yang lengkap saat kanak-kanak. Ceritakan pula riwayat kesehatan dan jenis pekerjaan kamu agar dokter bisa memberikan suntikan vaksin yang tepat.