Museum kereta api Ambarawa nampak dari depan. |
Setiap kali melintasi daerah Ambarawa ketika akan menuju kota Semarang, aku selalu berkeinginan untuk bisa naik kereta api wisata dari museum yang terletak di tepi jalan ini. Akhirnya keinginanku baru terwujud pada kunjungan ketiga. Jadi ketika pertama kali kesini, aku baru pulang dari menghadiri resepsi teman dan sudah kesorean. Pada kunjungan kedua, aku kehabisan tiket karena datang kesiangan. Akhirnya di kunjungan ketiga, aku dan keluarga sengaja berangkat pagi-pagi sekali dari Jogja dan berhasil mendapatkan tiket kereta api wisata. Alhamdulillah.
Eits, jangan salah. Aku sampe bela-belain naik kereta wisata ini karena dari yang aku baca, pemandangan yang akan kita lihat sepanjang perjalanan sungguh memanjakan mata. Dari mulai lembah yang hijau antara Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu, deretan persawahan di kanan kiri rel, hingga Rawa Pening yang terkenal itu.
Melintasi Rawa Pening |
Sekilas Info tentang Museum Kereta Api Ambarawa
Ambarawa, berdasarkan info yang aku baca awalnya merupakan kota militer pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Raja Willem I kala itu memerintahkan dibangunnya stasiun kereta api baru yang memungkinkan pemerintah Belanda untuk mengangkut tentaranya ke Semarang. Pada 21 Mei 1873, stasiun kereta api Ambarawa pun dibangun di atas tanah seluas 127.500 m² dan dikenal sebagai Stasiun Willem I.
Stasiun kereta api Ambarawa pada akhirnya dialihfungsikan jadi sebuah museum dengan koleksi kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Tepatnya didirikan pada tanggal 6 Oktober 1976. Koleksi musuem ini diantaranya kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen, serta B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG yang sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata.
Kereta Api Wisata Ambarawa
Kereta wisata Ambarawa-Bedono PP atau lebih dikenal sebagai Ambarawa Railway Mountain Tour ini beroperasi dari museum Ambarawa menuju Stasiun Bedono yang jaraknya 35 km, ditempuh dalam waktu 1 jam untuk sampai stasiun tujuan, sehingga total perjalanan adalah 2 jam dan mampu mengangkut hingga 100 orang penumpang.Jam Buka Museum Kereta Api Ambarawa :
Senin – Minggu, pukul 08:00 – 16:00 WIBJam keberangkatan kereta wisata Ambarawa:
Jam 08.00Jam 10.00
Jam 12.00
Harga tiket masuk di museum Ambarawa:
Dewasa Rp 10.000,00Anak-Anak Rp 5.000,00
Sembari menunggu jam keberangkatan atau bagi teman-teman yang kehabisan tiket dan tidak berhasil naik, jangan khawatir. Kalian masih bisa berkeliling museum dan menikmati aneka koleksi yang ada di museum ini dari mulai beragam lokomotif, alat pencetak tiket jaman dulu, hingga berbagai kelengkapan stasiun dan alat-alat yang digunakan oleh para petugas.
Di
bagian tengah, kalian akan melihat sebuah lubang besar yang dilintasi
rel meski tidak dilewati kereta wisata. Mungkin tak banyak yang tahu apa
fungsi sebuah lubang besar berbentuk lingkaran sempurna tersebut. Jadi
itu adalah sebuah alat yang berfungsi untuk merubah arah gerbong maupun
lokomotif. Aku dengar di dalam kompleks bengkel kereta api Balai Yasa di
Yogyakarta juga ada lubang seperti itu. Hebatnya, setelah ratusan tahun
berselang alat tersebut masih berfungsi sempurna. Besi melingkar yang
digunakan sebagai bantalan rel saat alat itu berputar pun masih terlihat
bagus.
Berjalan sedikit ke belakang, kalian akan menemukan sejumlah bangunan bekas stasiun kereta yang masih dirawat dengan baik hingga saat ini.
Dijamin, sepulang dari sini kalian akan mampu membayangkan betapa menyenangkannya perjalanan menggunakan kereta di masa lalu. Atau bisa jadi kalian malah ingin mencoba naik kereta api saja jika akan keluar kota.
Nah, bagi yang ingin kesini juga, ini dia alamat lengkapnya.
Lokasi Museum Kereta Api Ambarawa
Jalan Stasiun No 1, Ambarawa ,Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.No. Telepon (0298) 591035