Who would've thought that we would be spending the holy month without a single night at the mosque? Or without a single bukber? Or without a single Jum'at prayer or Tarawih together? Ramadan this year is difficult, unusual, and sad. Thus, in these last five days of Ramadan, let's pray that we will not be having this kind of Ramadan again. Ever. Aamiin.
Bulan Ramadan kali ini emang bulan Ramadan paling menyedihkan buat aku. Mungkin buat kalian juga. Nggak ada satupun buka puasa bareng. Nggak ada sekalipun ngabuburit di sore hari. Nggak ada yang namanya tarawih di masjid. Nggak ada juga kesibukan hunting baju baru menjelang hari Raya Idul Fitri.
Alhamdulillah, hingga akhir Ramadan kali ini, bahkan sejak pertengahan bulan Maret, aku, suami serta putra kami berkomitmen untuk sebisa mungkin tetap di rumah aja. Keluar rumah paling buat belanja sayur dan keperluan sehari-hari. Itupun kalau bisa belanja online, mendingan online.
Kerja dan belajar dari rumah (work from home, school from home) emang udah menjadi tren global beberapa waktu terakhir ini. Pemerintah Indonesia pun sudah mengeluarkan imbauan untuk meniadakan pertemuan face to face dan melakukan segala aktivitas di rumah, termasuk bekerja, belajar, dan bahkan beribadah.
Terus Ngapain Aja Selama di Rumah?
Merasa bosen? Aduh...jangan tanya deh! Bahkan udah di level mau bosen aja bosen. Gimana coba? Saking lamanya di rumah, aku sempet bingung mau ngapain lagi. Bersihin rumah? Udah tiap hari. Belajar masak? Lumayan lah minimal tiap minggu nambah resep baru. Bikin kue? Oooo...sudah pasti. Bikin mainan DIY buat anak? Udah juga. Piknik ala-ala di depan rumah? DONE!
Tapi aku sadar bahwa kita nggak boleh menyerah sama keadaan. Meski di rumah aja, kita harus tetap produktif, jangan sampai otak kita kebanyakan nyantai, meski nyantai juga nggak dilarang. Malah perlu, biar nggak gampang stres. Selain itu, asupan makanan yang kita konsumsi juga harus diperhatikan. Makan sayur setiap hari, buah, vitamin kalau perlu. Kalau daya tahan tubuh kita bagus, tubuh nggak mudah terserang penyakit.
7 Cara Menjaga Produktivitas Selama Di Rumah
Buat kalian yang setelah ini masih harus kerja dari rumah juga, berikut ini aku bagiin tips dari aku biar nggak bisa tetep produktif selama di rumah. Apalagi kalau kita harus membawa pekerjaan ke rumah yang seharusnya menjadi tempat istirahat. Tenang, ada cara supaya bisa tetap produktif nih!
1. Menyusun Jadwal Aktivitas
Banyak kegiatan yang biasanya dilakukan di luar rumah, banyak pula yang biasanya dilakukan ketika di rumah. Menggabungkan kedua hal yang berbeda menjadi satu kesamaan bagi sebagian orang cukup sulit. Makanya kita perlu menyusun dengan tepat jadwal kita ketika harus melakukan aktivitas seperti kerja dari rumah.
Pastikan kita sudah tahu apa saja kegiatan yang harus dilakukan ketika harus membawa aktivitas sehari-hari ke rumah. Prioritaskan kegiatan utama seperti menyelesaikan pekerjaan atau tugas supaya kita bisa cepat menyelesaikannya. Kerjakan dari yang paling penting, diikuti dengan yang dikerjakan sambil lalu pun bisa.
2. Mendekorasi Ruangan
Menyelesaikan pekerjaan atau tugas di rumah tentu banyak sekali godaannya? Dari mulai pengen kerja sambil rebahan aja, main sama anak, icip-icip makanan atau ngemil, banyak! Nggak salah kok, rumah itu memang tempat untuk beristirahat dan bersantai. Makanya kita harus bikin suasana rumah senyaman mungkin. Caranya dengan menghias atau mendekorasi ruangan kerja/ kamar supaya bisa memberikan semangat untuk bekerja.
Kalau mendekorasi ruangan terlalu susah, kita bisa mengakalinya dengan menata ulang letak barang-barang. Hal sederhana ini bisa menimbulkan suasana baru dalam ruangan jadi kita bisa makin semangat.
3. Memutar Lagu Favorit
Mana nih yang suka dengerin lagu juga kalau sedang beraktivitas? Bagi sebaguan orang, mendengarkan lagu bisa membuat mood kita berubah. Untuk meningkatkan semangat, coba deh dengarin lagu favorit kamu ketika bekerja! Jangan lagu sedih atau lagu galau ya. Ntar malah sibuk ngelamun 😅.
Buat playlist atau kumpulan lagu yang bisa membuat suasana hati kita jadi semangat dan ceria. Dengan begitu, kita bisa mengerjakan pekerjaan atau tugas di rumah dengan hati yang senang. Bisa jadi cepat selesai kemudian istirahat juga.
4. Berlatih Keterampilan Baru
Kalau biasanya selalu pesan makanan via online, coba deh kali ini belajar masak. Kalau suka makanan manis, coba deh bikin kue atau roti. Saatnya kita belajar resep baru! Atau kalau suka kerajinan tangan, kita bisa belajar bikin macrame buat hiasan di rumah. Banyak video tutorial yang bisa kita contoh. Siapa tau keahlian baru ini bisa jadi sumber penghasilan kalau diseriusin.
5. Rehat Sesekali
Bekerja boleh tapi jangan lupa rehat sejenak. Apalagi karena di rumah, bisa lebih leluasa mengatur waktu istirahat. Kalau udah merasa pusing karena melihat layar monitor, coba rehat sejenak. Duduk dan tarik napas perlahan untuk membantu pikiran lebih rileks, kemudian coba teguk segelas air putih. Rehat selama 10-15 menit akan membuat tenaga kita terisi kembali sebelum melanjutkan pekerjaan.
6. Matikan Notifikasi
Coba matikan notifikasi, karena kita tidak memerlukannya setiap saat hanya untuk sekedar mengetahui segala sesuatu yang terjadi dengan teman kita. Kita masih bisa melihatnya nanti.
7. Ikuti Kegiatan atau Kajian Online yang Bermanfaat
Belajar atau mengikuti kelas online nampaknya menjadi tren baru juga yang marak selama pandemi berlangsung. Waktu itu aku sempat mengikuti IG Live bersama FWD yang memiliki rangkaian kegiatan
#DiRumahAjabarengFWD yaitu program IG Live untuk mendorong penonton merayakan hidup di tengah pandemi ini.
Selama Ramadan, setiap minggunya FWD Life akan membawa para ahli yang akan menyuguhkan informasi bertemakan cooking, sports, Mom’s talk dan financial literacy bersama dengan KOL ternama untuk menyebarkan kegembiraan kepada penonton.
1. Episode 1 tanggal 29 April, mengusung tema KOLAK (Kreasi Olah Takjil) ditemani canda tawa bersama Gita Bhebhita dan Chef Putri Mirianti.
2. Episode 2 #DirumahAjabarengFWD mengajak kita ngabuburit sambil bakar kalori bareng Zeezee Shahab dan juga GOFit.
3. Episode 3 mengambil tema Mom’s Talk bersama dengan Tyna Kanna Mirdad dan Puty Karina, FWD Life mengajak ibu-ibu dirumah bagaimana mengelola emosi selama pandemi COVID-19.
4. Episode 4 #DirumahAjabarengFWD, FWD Life mengajak kita ngobrol mengenai finansial bersama Aidil Akbar seorang financial expert dan Dono Pradana , tentang bagaimana cara mengelola keuangan yang baik di tengah pandemi COVID-19.
Nah, kelas ini yang aku ikuti kemarin.
Kata siapa ngobrolin finansial bikin bosan? Ternyata bicara mengenai finansial seru juga kok!
Di Rumah Aja Bareng FWD
Jadi hari Rabu, 20 Mei 2020 kemarin aku mengikuti live instagram bersama mas Dono Pradana dan Aidil Akbar dengan tajuk “Financial Talk with Standup Comedy”.
Mas Aidil Akbar merupakan seorang Wealth Planner, profesi gabungan dari financial planner dengan wealth manager. Kalau Financial planner tugasnya bikin perencanaan keuangan, wealth manager tugasnya merekomendasikan produk-produk keuangan yang ada di perbankan. Kalau mas Dono Pradono adalah komika asal Surabaya yang memandu jalannya talkshow. Berkat beliau acara ini jadi lebih cair dan seru karena meski yang dibahas adalah konten yang "serius" jadi lebih ringan karena diselingi canda tawa.
Selama satu jam kemarin, banyak hal bermanfaat yang bisa kupelajari. Sempat dibahas juga thread yang ramai di twitter tentang seorang pegawai swasta yang punya penghasilan 20 juta/ bulan. Tapi karena pandemi, perusahaannya terdampak jadi penghasilannya dipotong hingga 50% alias sisa 10 juta/bulan. Padahal, dia punya kewajiban cicilan rumah 5 juta dan mobil 4,5 juta setiap bulannya. Sehingga hanya tersisa 500 ribu/ bulan untuk kebutuhan rumah tangga. Pusing nggak tuh anak istri mau makan apa.
Hal-hal semacam ini yang harus dihindari dan dijadikan pelajaran untuk kita semua karena sebaiknya jumlah utang yang diperbolehkan maksimal 30% dari total penghasilan. Nggak boleh lebih.
Selain itu ada beberapa poin lagi yang bisa aku tangkap, diantaranya :
1. Kurangi foya-foya. Pakai uang untuk kebutuhan penting saja.
2. Kurangi jajan di luar karena lebih boros. Coba bikin masakan dan jajajan sendiri di rumah.
3. Sebisa mungkin cari usaha sampingan.
4. Jangan berhutang untuk konsumtif. Sebisa mungkin hutang yang diambil adalah hutang aktif yang bisa diputar. Misal kredit motor yang bisa dipakai untuk ojek online.
Tentang FWD Life dan Berbagi Bareng FWD
FWD Life merupakan perusahaan asuransi yang berbeda, yang bertujuan untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap asuransi. Oleh karena itu FWD Life mencoba berperan sebagai “sahabat” yang menemani setiap perjalanan hidup masyarakat, salah satunya melalui passion. Diantaranya : Culinary, Movies & Book, Travel, Fashion dan Sport.
Makanya, sambil belajar mengelola keuangan kemarin, kita juga bisa ikutan kolaborasi bareng FWD berdonasi untuk adik-adik di SOS Children’s Villages. Ini memang kolaborasi FWD Life bersama SOS Children’s Village.
FWD Life ingin memberikan semangat positif kepada masyarakat, agar tetap Celebrate Living, Celebrate Kindness, Celebrate Positivity walaupun #DiRumahAja.
Berkolaborasi dengan SOS Childrens Villages, FWD ingin sama-sama dapat merayakan kebaikan dan kebersamaan dengan menginspirasi kita untuk menolong mereka yang kurang beruntung, terutama anak-anak selama pandemi ini. Di Indonesia ada lebih dari 4.500 anak di lebih dari 2.400 keluarga yang tersebar di 10 lokasi berbeda yang terkena dampak ini. Rata-rata satu keluarga membutuhkan Rp 1 juta/ bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan kebersihan.
Dampak yang disebabkan oleh pandemi ini tidak hanya kesehatan, tetapi banyak keluarga yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar karena pembatasan interaksi sosial yang berdampak pada keadaan ekonomi mereka.
Selain itu masih dalam kegiatan #BerbagiBarengFWD berkolaborasi dengan beberapa pihak, FWD Life akan mendistribusikan 20.000 Care Package untuk seluruh keluarga FWD Life – dari karyawan, tenaga pemasaran hingga nasabah – yang terdiri dari barang-barang kesehatan dan kebersihan seperti masker wajah dan hand sanitizer.
Hal-hal diatas sesuai dengan fokus FWD Life yakni menyediakan perlindungan yang tepat, agar setiap orang tetap berada di rumah dan memenuhi kebutuhan kesehatan dan kebersihan mereka. Yang utama adalah memastikan tersedianya jenis perlindungan asuransi yang tepat serta mengedukasi masyarakat tentang literasi keuangan sehingga mereka dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan melindungi diri dari risiko keuangan.
Jadi gimana, sudah punya asuransi FWD Life sebagai salah satu bentuk perlindungan untuk diri sendiri dan keluarga sekaligus berbagi? Kalian bisa ikut berbagi melalui link ini ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar