Kota Jogja bisa dibilang menawarkan paket wisata yang lengkap. Kota ini memiliki deretan pantai yang indah, laguna, gunung, bukit-bukit dan kebun teh di Kulon Progo, gumuk pasir di Parangtritis, embung yang cantik di ketinggian, dan yang sedang populer saat ini adalah Hutan Pinus Mangunan.
Hutan Pinus Mangunan, kecamatan Dlingo yang terletak di kabupaten Bantul, Yogyakarta ini memang makin populer seiring berjalannya waktu. Jika dulu hanya dikenal oleh mereka para pencinta olahraga sepeda karena rute dan akses jalannya yang sangat mudah, kini sejak maraknya berbagai akun media sosial seperti instagram, hutan pinus ini makin ramai dikunjungi baik untuk lokasi hunting foto, camping, hingga pre-wedding.
Gerbang selamat datang berbentuk tirai yang terbuat dari akar tanaman. Salah satu spot foto favorit para pengunjung |
Deretan pohon pinus yang tumbuh subur teratur juga membuatnya sering digunakan untuk kegiatan hammocking. Pernah saya dan teman-teman mengikuti salah satu kegiatan hammock camp di lokasi hutan pinus ini dan ternyata super seru ! Udaranya sejuk, fasilitasnya lengkap, dan juga lokasinya bersih. Bagi yang belum pernah kalian kudu nyobain buat camping disini. Saya pernah melakukannya sekitar setengah tahun yang lalu bersama teman-teman ketika tempat ini mungkin belum seramai sekarang.
Waktu terbaik untuk mengunjungi
hutan pinus ini adalah pada pagi hari karena selain dapat merasakan hawa yang
sejuk, pada pagi hari pemandangan alam yang ada di sana sangatlah memukau dan
indah. Jika kalian berkesempatan datang bahkan sebelum matahari terbit, kabut
tipis yang ada diantara pohon-pohon pinus menimbulkan efek magis tersendiri.
Terasa misterius dan sepi.
Keindahan dan keunikan dari hutan
pinus inilah yang membuat hutan pinus Mangunan ini menjadi tempat hunting foto
menarik di Jogja yang cukup populer. Bahkan beberapa stasiun televisi sering
menjadikan hutan pinus ini sebagai lokasi syuting. Pokdarwis setempat yang
sadar bahwa lokasi ini memiliki potensi wisata yang besar, membangun banyak
fasilitas dan menciptakan berbagai spot khusus yang dapat digunakan sebagai
lokasi foto. Fasilitas yang tersedia di lokasi ini pun cukup lengkap mulai dari
kamar mandi umum yang bersih, mushola, tempat parkir motor yang diberi atap,
tempat parkir mobil yang luas, dan warung-warung sederhana pun telah di bangun
di kawasan wisata ini.
Untuk menunjang “hasrat narsis”
anak-anak muda saat ini, mereka juga membangun banyak gardu pandang dari yang
pendek hingga bertingkat, panggung pertunjukan yang menyatu dengan alam yang
dikenal dengan “panggung alam”, hingga persewaan hammock bagi mereka yang ingin
berayun manja dan menikmati sejuknya udara di hutan pinus ini.
Sekedar informasi, kalau kalian kesini bukan di hari libur, biasanya tidak akan ada persewaan hammock. Karena memang relatif sepi di hari-hari biasa. Jadi kalau mau ayunan di hammock pas weekday paling aman ya bawa hammock sendiri. Katanya kalau nyewa, harga sewanya sekitar 10.000 per buah. Tak jauh dari pintu masuk, kita akan menemui gardu pandang yang pertama. Tidak terlalu tinggi, tapi dari sini kalian bisa melihat sebagian hutan pinus dan juga jalan masuk serta parkiran kendaraan.
Gardu pandang pertama yang terlihat dari pintu masuk. Tenang, masih ada lagi gardu pandang jika kalian mau berjalan jauh ke dalam hutan. |
Gardu pandang bertingkat yang tak boleh dilewatkan karena pemandangan dari atas sini sangat cantik. Buat menuju kesini kalian harus jalan sedikit ke dalam. |
Untuk gardu pandang kedua ini,
pengelola sudah memberi batasan, untuk lantai atas maksimal 3 orang dan untuk
lantai bawah maksimal 5 orang. Tapi kalau yang naik berat badannya agak
“berlebih”, kita kira-kira sendiri ya jumlah orang yang naik. Pengelola juga
membatasi waktu bagi yang menaiki gardu pandang hanya terbatas maksimal 10
menit. Biar semua kebagian menikmati view dari atas gardu pandang tersebut.
Ada semacam kotak sumbangan di setiap gardu
pandang. Naiknya memang gratis, namun kotak ini ditujukan untuk mengumpulkan
dana bagi perawatan gardu. Nggak ada salahnya kan menyumbang selembar dua
lembar , toh kita sudah menggunakan fasilitas tersebut.
Akhir-akhir ini jika kita sering
mengamati, banyak beredar foto panggung terbuka di lokasi hutan pinus Mangunan atau sering banyak yang menyebut panggung alam hutan pinus Imogiri. Bahkan fotonya muncul di 9gag loh. Meski foto panggung alam ini sudah banyak
beredar di media sosial, ternyata masih banyak yang tidak tahu letak lokasi
ini. Ya, memang panggung ini letaknya bukan di lokasi hutan pinus yang sering
dipakai orang foto-foto, tapi di seberangnya.
Panggung alam yang lokasinya tidak jauh dari tempat parkir. Sepertinya mengadakan pertunjukan musik disini bakalan seru ya! |
Kalau kalian dari parkiran,
biasanya akan langsung menyeberang jalan untuk menuju ke lokasi hutan pinus.
Nah, kalau mau ke panggung ini kalian jangan menyebrang dulu. Dari parkir
motor/ mobil akan terlihat bangunan Mushola, disebelahnya ada jaaln setapak.
Ikuti jalan tersebut dan nanti panggungnya udah kelihatan kok. Kalau masih bingung,
paling aman tanya tukang parkir atau pengelola lokasi ini. Jangan sampai udah
jauh-jauh datang kalian tidak explore hutan pinus ini sepuasnya.
Mau foto di panggung
pas sepi begini ? Jangan datang pas hari libur
Oh ya, tak banyak pula yang tahu
jika ternyata ada filosofi menarik tentang pohon pinus sebagai lambang cinta
orang Korea. Menurut mereka, pohon pinus yang berbatang tegak lurus adalah
simbol cinta yang lurus dan tidak bercabang-cabang. Sedangkan daun pinus yang
selalu hijau diibaratkan sebagai cinta yang tak pernah berakhir atau Everlasting Love. Menarik bukan?
Pohon pinus katanya sebagai lambang cinta bagi orang Korea |
Sekedar informasi, Hutan Pinus
Mangunan ini berada di kawasan RPH (Resort Pengelolaan Hutan) Mangunan yang
ditumbuhi tanaman Pinus merkusii. Lokasinya searah dengan situs makam Raja-Raja
Imogiri sehingga banyak orang salah menyebutnya menjadi Hutan Pinus Imogiri,
terutama wisatawan yang berasal dari luar Jogja. Padahal jika dilihat secara
administratif hutan pinus ini tidak termasuk kawasan Imogiri.
Oh ya, bagi kalian yang merokok
sebaiknya berhati-hati dalam membuang puntung rokok ataupun batang korek api.
Karena jika lalai dalam mematikannya dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.
Namun alangkah baiknya ketika mengunjungi wisata ini kalian tidak merokok ya. Karena kawasan ini tidak dilewati oleh kendaraan umum, seperti angkot dan
lainnya, maka sebaiknya ketika kemari kalian menggunakan kendaraan pribadi.
Mengingat jalannya cukup menanjak sebaiknya kalian berhati-hati dalam
berkendara agar tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan dan pastikan
kendaraan kalian dalam kondisi yang prima. Jangan khawatir, di pertigaan
terakhir sebelum menanjak ada bengkel kendaraan untuk jaga-jaga.
Dilarang Main Api ! |
Bagi kalian yang tertarik untuk datang ke tempat ini, ini rute
ke Hutan Pinus Mangunan yang bisa kalian tempuh:
Kota Jogja - Jl. Imogiri Timur -
kawasan Imogiri - pertigaan Imogiri belok kiri ke arah Makam Raja-raja Imogiri –
ketemu pertigaan belok kanan ke arah Mangunan - pertigaan Mangunan belok kiri atau
jalan yang menanjak ke arah hutan pinus – tiba di Hutan Pinus Mangunan.
Jam buka Hutan Pinus Mangunan :
Tidak seperti tempat wisata
lainnya, di tempat wisata ini tidak ada jam buka. Sehingga para pengunjung
bebas mau mengunjungi wisata ini.
Harga tiket masuk Hutan Pinus Mangunan :
Untuk bisa masuk ke hutan pinus Mangunan ini masih
GRATIS alias tidak dipungut biaya karena memang belum ada loket masuknya. Akan
tetapi kalian tetap harus membayar biaya parkir kendaraan, yaitu :
- Sepeda motor : Rp 3.000
- Mobil : Rp 10.000
- Bus : Rp 20.000
- Pre wedding : Rp 50.000
- Sewa hammock : Rp 10.000 sepuasnya
Sementara jika kalian mau ke area panggung alam, ada kotak infaq yang disediakan dengan jumlah minimal per orang Rp 2.500.
Selamat berwisata !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar