Follow Me @rezadiasjetrani

Senin, 21 Oktober 2019

Makin Baiknya Transportasi Publik, Naik Kereta Api Kini Kian Aman dan Nyaman

Dari sekian banyak alat transportasi publik, bagi saya pribadi, kereta api menjadi pilihan utama untuk bepergian. Mengapa demikian? Itu karena kereta api memberikan pengalaman dan keseruan tersendiri. Selain harga tiketnya lebih terjangkau, kini fasilitas kereta api jauh lebih nyaman dibandingkan dulu.

Terlebih, angkutan penumpang PT KAI telah dibenahi secara besar-besaran. Bagi yang sering naik kereta hingga tahun 2000-an, pasti tahu bedanya. Kini tidak ada lagi desakan, himpitan, dan jenis penderitaan lain yang menghiasi wajah para penumpang kereta api. Pedagang asongan yang dulu bebas keluar masuk gerbong tak nampak lagi. Tidak ada lagi penumpang yang tak memperoleh tempat duduk, apalagi berdiri. Para penumpang kelas ekonomi juga tidak lagi merasakan suasana kereta yang panas dan pengap karena PT KAI secara bertahap telah menyediakan fasilitas AC di setiap gerbong kereta. Para pengantar sudah tidak bisa masuk sampai ke peron lagi. Toilet umum di stasiun juga tidak luput dari perhatian PT KAI. Kini makin bersih, wangi, dan ada petugas kebersihan yang selalu siaga. 

Wah, makin mantap bukan? 

Sejarah Singkat Kereta Api di Indonesia

Keberadaan kereta api di Tanah Air sudah ada jauh sebelum kemerdekaan negeri ini. Dalam catatan sejarah, kereta api telah membantu mobilitas masyarakat bahkan sejak era kolonial. Kereta api di Indonesia beroperasional pertama kali tahun 1867, operasional perdana kereta api di Indonesia, tepatnya pada Sabtu, 10 Agustus 1867. Perjalanan perdana ini menghubungkan Desa Kemijen di Semarang Timur dengan Desa Tanggungharjo di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, melalui relasi Stasiun Samarang – Stasiun Tanggung.

Berikutnya tahun 1925, teknologi kereta api listrik masuk di Indonesia. Kereta api tersebut menggunakan lokomotif listrik seperti ESS 3201 dan beroperasi pertama kali di kawasan Jabodetabek. Tahun 1953 terjadi dieselisasi di mana lokomotif uap beralih menjadi lokomotif diesel. Peralihan tersebut ditandai dengan datangnya lokomotif CC200 ke Indonesia dari Amerika Serikat.

Perkembangan Kereta Api di Indonesia


Industri perkeretaapian Tanah Air  kini sudah memasuki usia lebih dari 150 tahun dan semakin berkembang. Beberapa tahun terakhir, pemerintah makin gencar membuka jalur baru di berbagai pulau di Indonesia dan juga proyek peningkatan infrastruktur.

Transportasi yang baik memang dapat menjadi indikator dari keberhasilan pembangunan negara. Kebijakan perbaikan dan perubahan wajah perkeretapian nasional telah dikedepankan serta masuk dalam agenda Presiden 2015-2019 yang mengembangkan transportasi massal.  Jaringan kereta api di sejumlah wilayah berusaha dibangun secara terintegrasi, berimbang, aman, nyaman, merata, dan efisien. Semua ini tentu tak lepas dari kerjasama banyak pihak salah satunya Kementrian Perhubungan.

Saya yang menggunakan kereta api untuk transportasi jarak jauh terutama di pulau Jawa, sangat merasakan perubahan tersebut. Saat ini perbaikan prasarana dan sarana transportasi kereta api mulai menunjukkan peningkatan layanan dari sisi kualitas juga kuantitas di beberapa wilayah dan kota di Indonesia. Contohnya  saja wilayah Jabodetabek yang memiliki Kereta Api Listrik (KRL). Kemudian beberapa bulan terakhir warga Jakarta pada khususnya, sudah bisa menikmati MRT atau Moda Raya Terpadu yang diresmikan pada 24 Maret 2019. Menyusul Light Rapid Transit (LRT) di  Sumatera Selatan dan sejumlah lokasi di Jakarta. 

Kereta Api Kini

Jika dulu memesan tiket kereta api masih terbatas di stasiun dan juga agen-agen tiket, kini dilakukan perluasan channel pembelian tiket kereta melalui kerjasama dengan jaringan minimarket, biro perjalanan, termasuk pembelian lewat telepon via Contact Center 121. PT KAI juga mengeluarkan aplikasi yang bisa diunggah dan sangat memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi dan memesan tiket KA dengan sistem online

Keunggulan yang Dimiliki oleh Angkutan Kereta

Yang paling membedakan dari moda transportasi lainnya tentu kereta api memiliki jalur sendiri sehingga relatif cepat dan bebas macet. Memang pesawat juga memiliki jalur sendiri, namun harga tiket kereta dan pesawat memiliki selisih yang lumayan. Selain itu, sebagai orang yang suka menikmati suasana, panorama sepanjang perjalanan juga bisa saya gunakan untuk relaksasi. Keunggulan lainnya antara lain:

1. Kemudahan dalam mendapatkan tiket
2. Layanan terjadwal dan tepat waktu
3. Bebas macet dan waktu tempuh lebih cepat
4. Bisa melakukan reservasi sejak H-30
5. Kenyamanan di stasiun dan di dalam kereta api
6. Lebih aman
7. Tarif yang kompetitif dengan berbagai pilihan kelas
8. Daya angkut yang besar

Saya cukup sering bolak-balik Jakarta-Yogyakarta dan sudah merasakan berbagai macam jenis atau kelas kereta. Kita bisa menyesuaikan budget sesuai dengan kemampuan kita. Selain itu, menurut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang mengeluarkan kinerja transportasi sepanjang tahun 2017, kereta api menjadi moda transportasi paling aman dengan indikator jumlah kecelakaan yang paling minim.

Memilih Kereta Kelas Apa?

Hal paling awal yang kita tentukan adalah kereta kelas apa yang mau kita naiki? Ada beberapa kelas kereta api, dari yang paling nyaman yaitu kelas eksekutif, kelas bisnis, dan kelas ekonomi. Baru-baru ini bahkan ada lagi kelas eksekutif prioritas yang menawarkan kemewahan ala penerbangan premium dengan kursi yang bisa dijadikan tempat tidur.

Apa Saja Perbedaannya?

1. Kelas Ekonomi
Ini kelas yang tingkat kenyamanannya paling bawah. Formasi kursi dalam satu baris umumnya perpaduan 2 dan 3 seat. Duduknya saling berhadapan, bahkan dengkul pun bisa saling beradu. Sandaran kursinya tegak dan tak bisa dimiringkan.
Kereta kelas ekonomi menawarkan interaksi yang lebih intim antar sesama pengguna karena tak ada batasan antar kursi.
2. Kelas Bisnis
Kursinya menghadap ke depan semua, dengan ruang kaki lumayan luas. Formasinya duduk 2-2. Sandaran kursinya memiliki kemiringan 100 derajat sehingga badan bisa sedikit rebah.
Kursi di kelas bisnis sedikit lebih nyaman.
3. Kelas Eksekutif 
Ini kelas kereta dengan fasilitas paling oke dan paling nyaman. Formasi duduk 2-2 dan ada jarak dengan kursi sebelah. Sudut sandaran dapat kita atur sesuka hati. Ruang kaki di depan sangat lega dan ada pijakan kakinya. Beberapa kereta memberikan bantal dan selimut gratis. WC-nya pun tipe duduk.

4. Kelas Luxury

5. Kelas Ekonomi Premium
Ini adalah kelas kereta favorit saya saat ini. Meski embel-embelnya ekonomi, kereta ini menawarkan kenyaman yang lebih. Didesain dengan formasi 2-2, 1 gerbong berisi 80 kursi yang saling berhadapan. Nomor 1-10 menghadap ke sisi yang sama, 11-20 ke sisi sebaliknya.

Perbedaan yang ada juga meliputi tempat duduk yang memiliki tuas reclining (kecuali kursi khusus difabel yang memiliki karakteristik seperti kelas bisnis, yakni kursi khusus ujung yang bisa digeser arah hadapnya), besi di bawah kursi dihilangkan agar kaki terasa nyaman saat menapaki lantai, dipasangnya empat unit televisi, serta adanya lampu baca.

Pada tanggal 15 Juni 2017, kereta ekonomi premium dijalankan untuk keperluan arus mudik-lebaran sebagai kereta api Mataram Premium (Lempuyangan-Pasar Senen PP.), sedangkan Kereta Api GBMS Premium (Surabaya Gubeng - Pasar Senen) dalam perkembangannya beroperasi reguler dengan nama kereta api Jayakarta Premium. Dua kereta inilah yang sering saya naiki.

Makan di Atas Kereta

Perjalanan kereta yang panjang, dikombinasikan dengan AC ruangan yang dingin, seringkali membuat perut jadi lapar. Perlu diketahui jika AC diatur sama untuk seluruh gerbong, jadi kita tidak bisa protes untuk dibesarkan atau dikecilkan kecuali 1 gerbong meminta hal yang sama.

Beruntung, lagi-lagi pelayanan kereta makin baik. Restorasi di kereta makin nyaman, bersih dan varian menunya sudah seperti di restoran. Semuanya kini dikelola oleh Reska, restoran kereta api. Jika malas berjalan ke restorasi, tidak perlu khawatir. Sesaat setelah kereta berangkat, biasanya para “pramugari” kereta mulai berseliweran sambil membawa nampan atau troli guna menawarkan makanan berat serta minuman hangat. Kadang berbarengan dengan petugas yang menawarkan bantal dan selimut.
Sudut restorasi kereta Mataram Premium.
Makanan favorit saya adalah Popso alias mie bakso. Makanan ini berisi mie, tahu, bakso yang disiram dengan kuah panas. Nikmat sekali dimakan di tengah suhu kereta yang menurut saya dingin. Oh iya, harga makanan di kereta akan berbeda sesuai kelasnya ya, meski makanannya sama. Harga Popso di kereta ekonomi akan berbeda dengan harga di kelas eksekutif. Namun tak terlalu banyak selisihnya, hanya beberapa ribu saja.

Menurut saya, semakin baik pelayanan dan fasilitas transportasi publik akhir-akhir ini, membuat perubahan gaya hidup pada masyarakat. Kalau dulu lebih suka mudik naik mobil, kini lebih nyaman naik kereta. Hal seperti ini tak bisa diremehkan lho. Karena jika dilihat dari sisi penggunaan energi, konsumsi energi moda transportasi kereta api relatif lebih rendah serta minim emisi gas buang CO2 dibandingkan dengan moda darat, laut dan udara. Kereta api menjadi solusi untuk mengurangi besarnya biaya, kemacetan akibat banyaknya kendaraan dijalan dan borosnya penggunaan energi BBM.

Moda kereta api dapat dikatakan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan memanfaatkan keunggulan komparatifnya sebagai sistem angkutan massal yang efisien. Terlebih keberadaan golongan kelas ekonomi menengah ke atas di Indonesia kian tumbuh pesat, yang diikuti kesadaran pentingnya mengurangi kemacetan dan polusi udara dengan naik transportasi publik.

Jadi bagaimana, mau mencoba naik kereta api atau moda transportasi publik lainnya setelah ini? Kalian juga bisa memantau perkembangan transportasi dan segala sarana pendukungnya di Indonesia di website Kementrian Perhubungan atau di akun sosial media instagram Kemenhub  @kemenhub151 .

3 komentar:

  1. Halo, kak. Salam kenal ya. Aku belum pernah naik kereta api dan setelah baca postingan ini maka aku pun ingin sekali bisa segera naik kereta api.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo kak salam kenal juga. Wqh ayo cobain naik kereta api juga. Dijamin ketagihan apalagi skrg makin nyaman baik sarana maupun prasarananya. :)

      Hapus
  2. Berasa banget ya dulu pernah ngerasain naik kereta jarak jauh tapi gak dapet tempat duduk, banyak yang ngerokok pula. Untungnya sekarang pelayanannya lebih bagus lagi, lebih manusiawi.

    BalasHapus