Follow Me @rezadiasjetrani

Rabu, 27 Februari 2019

Gamplong Studio Alam, Hollywood Mini yang Ada di Jogja

Mendengar kata Yogyakarta, yang kebayang pasti destinasi wisata yang seolah nggak ada habisnya. Provinsi yang kental budaya ini  emang menyimpan banyak destinasi wisata menarik. Bahkan aku yang asli orang Jogja aja, rasanya belum khatam berbagai tempat wisata di kota ini. 

Pas pulang awal bulan ini, aku dapat info kalau ada destinasi wisata baru yang lagi dikembangin bernama Gamplong Studio Alam di kawasan Desa Wisata Glampong, Moyudan, Sleman. Berjarak sekitar 16 kilometer dari Titik Nol Yogyakarta, Gamplong Studio Alam ini jadi sorotan banyak orang lantaran dijuluki 'Mini Hollywood'.

Julukan ini ternyata bukan tanpa alasan guys. Gamplong Studio Alam merupakan bekas lokasi syuting film besutan Hanung Bramantyo, yakni Sultan Agung The Untold Love Story dan Bumi Manusia, sebuah film yang diadaptasi dari novel fenomenal karya Pramodya Ananta Toer.

Aku, mami sama adek pun menuju kesana sekitar jam 2 siang. Di tengah jalan ujan deres banget, bikin aku udah pesimis gimana kalo sampe sana masih ujan. Nggak kece aja foto pake payung sambil becek-becekan. Beruntung, ternyata ujan mulai reda ketika kami udah makin dekat ke lokasi. Alhamdulillah.

Sampe disana, nampak lahan asri yang dijaga beberapa orang.  Ada warung, beberapa mobil dan motor terparkirrapi. Lahan seluas kurang lebih 2 hektar yang semula tanah kas milik desa ini ternyata berhasil disulap menjadi kawasan Indonesia tahun 1900-an.

Untuk masuk kesini, kita ternyata nggak dipungut bayaran. Pengunjung dipersilakan memberikan uang kebersihan seikhlasnya di kotak yang telah disediakan tanpa paksaan. Wah....Jogja emang mantul! Hari gini masih aja ada tempat wisata gratis. Padahal kita pipis aja bayar 2 rebu.

Karena berlatar Kebangkitan Nasional, begitu masuk nampak beberapa bangunan seperti Gerbang Keraton Kerajaan Mataram, Pendopo Keraton, Benteng Batavia beserta replika meriam, kompleks Kampung Mataram, kompleks Kampung Pecinan, dan rumah Jawa kuno. Nggak ketinggalan area Kampung Belanda, replika bangunan stasiun dan kereta api serta replika kali beserta perahunya. Konon Hanung Bramantyo termasuk total dalam membangun lokasi ini dengan harapan nantinya dapat digunakan lagi untuk syuting film lainnya. Khusus untuk film Bumi Manusia, oleh Hanung desa ini diubah menjadi Kota Surabaya tepatnya daerah Kranggan zaman dulu.



Beberapa lokasi (Benteng Batavia) ditutup, padahal di bagian dalemnya ada spot menarik. Trus rumah si siapa itu cewek gebetannya Minke aku lupa, yang anak Belanda itu, juga nggak kudatengin. Soalnya abis ujan...becek nggak.ada ojek.  Kapan-kapan deh kesini lagi pas cuaca lagi nggak mendung dan nggak abis ujan. Deket ini dari rumah cuman 45 menit (((cuman))).


Karena nggak terlalu rame, aku, mami sama adek bisa puas foto-foto. Kebersihan lokasi juga cukup terjaga soalnya pengelola menyediakan tempat sampah di berbagai titik. Yah semoga nanti kalo lokasi ini makin rame, nggak ada aksi vandalisme dan nggak ada pengunjung (tolol) yang membuang sampah sembarangan. Gemes banget kalo ada orang buang sampah sembarangan, pengebnkulempar balik sampahnya ke dia.

Pantesan bangunannya juga nggak main-main. Keliatan banget niatnya. Setiap bangunan dibangun dengan seksama. Tau tempat syutingnya sekece ini, dulu pas syuting Bumi Manusia aku nonton ya. Mayan liatin si dedek emesh Iqbal jadi Minke. Katanya sih demi film ini dia sampe ngebentuk badan trus numbuhin kumis tipis gitu.  Lha sekarang yang bisa diliatin cuman mas Jarwo dengan kumis jambrong dan jenggot gemesnya yang suka kutarik-tarik.

Nah dari info yang aku dapet (hasil baca berita), selepas syuting film Sultan Agung dan Bumi Manusia selesai, studio alam ini dihibahkan untuk pengembangan desa wisata. Lokasi juga cocok untuk wisata edukasi karena kita bisa belajar budaya dan sejarah sambil menjelajahi setiap sudut bangunan tempo dulu. Harusnya ada persewaan baju nih biar makin menghayati kalo foto-foto.



Lokasi dan Rute Gamplong Studio Alam

Bagi kalian yang pengen ke Gamplong Studio Alam, dari titik 0 kilometer, kalian tinggal menuju arah barat, ikutin jalan utama sampe Jalan Wates. Di Jalan Wates km 15 (tepatnya di pertigaan Klangon), belok ke kanan lurus sampe menyeberangi jembatan yang dibawahnya ada  rel kereta api, terus belok kiri. Ikutin jalan aja sesuai petunjuk yang ada sampai ketemu sebuah lapangan, terus belok kiri. Nggak jauh dari situ, kalian bakal menemukan lokasi Gamplong Studio Alam. Nggak bakal nyasar, kalo bingung tanya warga aja atau pake GPS. 

Jam Buka Gamplong Studio Alam

Gamplong Studio Alam ini buka tiap hari mulai jam 08.00 pagi sampai jam 17.00 WIB. Jangan lupa bawa payung atau topi apalagi kalo siang. Panaaassss bangeeet soalnya. 

Harga Tiket Masuk Gamplong Studio Alam

Inilah kerennya Jogja. Disini kita bebas mau ngasih uang kebersihan berapa aja yang penting ikhlas. Cukup masukkan di kotak yang telah disediakan karena warga sekitar nggak menerapkan tiket masuk.  Kalau banyak rejeki ya masukin banyak, kalau enggak mau masuki  Rp 5.000,00 juga nggak papa. Aku kesini sekitar bulan Januari 2019 ya.

Lha kalo nggak masukin karena nggak punya uang gimana Jet?

WOI MAEMUNE, kalo nggak punya uang ngapain jauh-jauh piknik kesini? Alesan aja nggak punya uang dasar pelit!

Pokoknya, jangan lupa selalu jaga kebersihan lingkungan ya guys. Banyak tempat sampah di titik-titik strategis, nggak keren kalo hari gini masih nyampah.

Xoxo, 
JETRANI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar