Follow Me @rezadiasjetrani

Jumat, 23 November 2018

Ketagihan Krakakoa, Cokelat yang Membawa Perubahan

Beragam produk cokelat Krakakoa.
Siapa yang nggak kenal dan nggak suka chocolate? Kalaupun ada, aku yakin hanya beberapa. Cokelat memang sudah populer dengan segala manfaat dan khasiatnya, baik untuk kecantikan juga kesehatan. Banyak juga makanan dan minuman yang sering dikreasikan dengan cokelat. Oh iya, tahukah kamu kalau cokelat bahkan bisa mengurangi risiko penyakit jantung? Mantap kan! Sayang, kebanyakan aneka cemilan cokelat yang beredar di pasaran adalah cokelat buatan luar negeri. Padahal, cokelat buatan lokal yang asli dari negeri kita sendiri juga nggak kalah berkualitas, lho! Bahkan Indonesia adalah salah satu dari tiga besar negara penghasil biji cokelat di dunia, tapi kalau bicara tentang cokelat premium, banyak orang hanya tahu cokelat Swiss dan Belgia saja. Kini, makin banyak Indonesian Chocolate yang mulai diperhitungkan, salah satunya adalah Krakakoa.

Apa Itu Krakakoa

Tampilan website Krakakoa
Didirikan oleh Sabrina Moestopo di tahun 2013, Krakakoa menawarkan olahan cokelat berupa cokelat batangan, chocolate nibs, bubuk cokelat, hingga teh cokelat dengan rasa yang khas Indonesia. Ada pula beragam rasa unik seperti rasa jahe, kayu manis, atau cokelat batangan asli daerah, seperti cokelat Saludengen dari Sulawesi Barat. Krakakoa juga berhasil menyabet enam penghargaan bergengsi dalam ajang prestisius Academy of Chocolate 2017 Awards pada September 2017 tahun lalu dimana proses penjuriannya berlangsung di Inggris. Krakakoa yang berbasis di Lampung ini terbukti berhasil memikat para dewan juri.

Krakakoa memiliki banyak varian coklat yang dijual, baik dari segi rasa maupun bentuk, tidak hanya Chocolate Bar maupun Chocolate Bark. Beberapa rasa coklat yang merupakan best seller diantaranya: 
1. Sea Salt & Pepper
2. Cinnamon
3. 100% Dark Chocolate
4. 60% Dark Chocolate
Pengen nyobain semua deh.
Selain itu, untuk memenuhi keinginan konsumen, ada beragam bentuk olahan coklat yang ditawarkan, seperti:
1. Archipelago Bars
2. Gourmet Nibs, diantaranya ada:
    - Gourmet Nibs Coconut & Cashew
    - Gourmet Nibs Mixed Spices
3. Krakakoa x BEAU Bark
4. Arenga Classics
5. Drinking Chocolate

Permasalahan Para Petani Cokelat

Sebagai salah satu dari tiga besar negara penghasil biji cokelat di dunia, tentu ada banyak masalah bagi para petani dari bertani pohon kakao (theobroma cacao), diantaranya pemahaman petani yang buruk tentang bagaimana mengelola perkebunan dan melawan penyakit dengan benar.
Petani cokelat menjemur cokelat hasil panen.
Selain penyakit, masalah lain yang mengganggu sektor kakao Indonesia adalah kualitas yang rendah dan kurangnya nilai tambah. Jadi meskipun merupakan produsen cokelat terbesar ketiga di dunia seperti kusebut di awal, ternyata kualitas biji Indonesia tidak dapat bersaing dengan biji dari negara-negara penghasil kakao lainnya. Petani Indonesia banyak yang tidak terdidik dengan baik dalam proses fermentasi kakao, yang menghasilkan biji yang tidak difermentasi.

Di sinilah langkah Krakakoa sebagai perusahaan cokelat "famer-to-bar" yang didirikan dengan misi untuk meningkatkan penghidupan petani kakao Indonesia. Krakakoa terlibat dengan petani kakao kecil secara langsung untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas panen mereka.
Proses pembentukan coklat yang higienis

Krakaoa Membawa Perubahan Pada Petani

Lampung adalah sumber utama cokelat Krakakoa. Bekerjasama dengan SwissContact, Krakakoa telah memberikan pelatihan kepada sekitar 1000 petani yang tinggal di daerah perbatasan yang sensitif di sekitar taman nasional di Lampung, Sumatra dan di Sulawesi Barat. Semua petani mitra Krakakoa juga harus menyelesaikan lokakarya pendidikan selama dua bulan tentang teknik pertanian organik, manajemen penyakit, fermentasi, dan konservasi. Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut, para petani akan diberi alat yang mereka butuhkan untuk bertani dan memproses kakao mereka dan dukungan berkelanjutan dari pelatih Krakakoa.

Konon, Sabrina ini langsung terjun ke lapangan, bukan hanya sekadar duduk diam di belakang meja menghitung untung dan rugi perusahaan. Ia langsung terlibat dengan proses produksi dan pasca produksi. Bagi Sabrina, proses pasca panen sangat penting bila bicara tentang cokelat karena cara fermentasi, dan cara jemur akan berpengaruh sekali terhadap produk akhir dari sebuah cokelat. Karena Krakakoa bekerja langsung dengan petani, maka Sabrina dan timnya bisa langsung memberikan masukan hingga mendapatkan kualitas yang ia inginkan. Setiap batch cokelat yang ia terima, ia akan membuat produk contohnya dan mengirimkannya ke petani. Dengan begitu, para petani akan tahu rasa yang tercipta atas usaha mereka. Duh, sungguh inspiratif ya. Ternyata bikin cokelat itu nggak segampang kita tinggal buka kemasan terus menikmatinya.

Sabrina juga berupaya memberikan upah lebih terhadap para petani hingga 3 kali lipat. Ia mencoba memberikan sistem insentif atas hasil kerja mereka. Alasannya, karena menjadi petani tidak mudah. Mereka bekerja keras, pergi ke kebun, panas, digigit nyamuk, ditambah dengan risiko gagal panen. Jadi mengapa mereka tidak dibayar tinggi? Demikian pemikiran Sabrina.

Pada akhirnya, Sabrina kembali ke alasannya mendirikan perusahaan ini bahwa sebuah perusahaan tidak hanya untuk meraih keuntungan tetapi juga untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan. Ia ingin perusahaannya berkembang dengan harapan ia akan membuat dampak nyata di masyarakat serta mengubah komunitas karena pekerjaan yang ia lakukan.

Krakakoa Cacao Nibs

Beruntung, setelah membaca berbagai ulasan hebat tentang Sabrina dan Krakakoa, aku berhasil mencicipi Krakakoa Cacao Nibs Coconut & Cashew dan Krakakoa Cacao Nibs with Mixed Spices. Krakakoa Cacao Nibs adalah biji kakao yang telah melalui proses pengeringan alami, dipanggang dan dihancurkan, dengan tekstur yang crunchy serta kaya sumber antioksidan, mineral, dan serat. Rasanya? JANGAN TANYA! Awalnya aku pikir bakalan biasa aja, taunya memang renyah dan enak banget!
Cacao Nibs
Aku jadi teringat sebuah kutipan yang berbunyi seperti ini:

"Chocolate is cheaper than therapy, and you don't need an appointment."

 - Unknown

Menurutku ini betul banget. Banyak yang menjadikan makanan khususnya cokelat sebagai "pelarian" ketika sedang stres. Makan coklat yang enak membuat pikiran jadi rileks dan mood ikut membaik. Setelah menikmati Krakakoa Cacao Nibs with Mixed Spices, ada sedikit rasa pahit yang tertinggal di mulutku. Tapi bukan pahit seperti jamu yang bikin eneg, melainkan pahit yang menyenangkan. Bikin aku nggak mau berhenti makan. Bentuk Krakakoa Cacao Nibs with Mixed Spices ini seperti kerikil kecil-kecil yang dibalut cokelat. Teksturnya renyah dan ada aromatik rempah-rempah tropis. Ada campuran rasa pala, kayu manis, cengkeh dan jahe. Indonesia banget sih kalau kubilang. Bukan seperti cokelat yang biasanya hanya manis ataupun pahit. Karena bentuknya yang imut, cokelat ini lebih cocok dijadikan taburan pada makanan atau minuman. Biar ada kres-kresnya.

Kalau Krakakoa Cacao Nibs Coconut & Cashew bentuknya sedikit berbeda. Seperti gumpalan-gumpalan dari remahan cokelat berukuran besar. Rasa kelapa dan kacang metenya cukup terasa dan bagiku sedikit lebih pahit dibanding yang Mixed Spices. Tapi bentuknya lebih mudah dimakan, soalnya ukurannya besar jadi tinggal comot, mudah juga dibuka karena kemasannya yang praktis. Kalau nggak habis, bisa ditutup lagi dan dimakan nanti. Kalau kalian penasaran sama beragam rasa dan olahan cokelat dari Krakakoa, kalian bisa langsung visit ke websitenya di www.krakakoa.com atau klik instagam mereka di @krakakoa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar