Follow Me @rezadiasjetrani

Selasa, 30 Oktober 2018

Berbekal Uang 500 Ribuan Udah Bisa PP Jogja-Pulau Menjangan

Apa? Lima ratus ribu? Ah, mahal! 

Aku yakin pasti ada yang komentar seperti itu.

Gini ya guys, standar dan cara orang liburan itu beda-beda. Ada yang merasa ini mahal, ada yang bilang standar. Berhubung aku naik kereta dan ikut open trip, aku rasa biaya ini masih terjangkau. Tapi buat yang biasa backpacking, pasti mencari cara supaya bisa lebih murah lagi. Akan lebih bagus kalau sekalian ke Kawah Ijen dan Baluran, sekalian capek PP Jogja-Banyuwangi. Tapi karena keterbatasan waktu, ya aku hanya bisa ke Pulau Menjangan aja. 

Pulau Menjangan mungkin tidak sepopuler Karimunjawa apalagi Derawan, tapi bukan berarti keindahan alam bawah laut di pulau ini dapat dipandang sebelah mata lho. Terletak di Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali, kecantikan Pulau Menjangan saat ini sudah semakin diperhitungkan. Tidak hanya keindahan pantai dan pasir putihnya, banyak orang tertarik datang ke Menjangan karena suasana di pulau tersebut yang masih relatif tenang dan tak banyak wisatawan. Budget yang dikeluarkan pun masih relatif terjangkau.

Nama Pulau Menjangan berasal dari nama hewan menjangan, sejenis rusa yang banyak terdapat di pulau seluas kurang lebih 175 hektar ini. Di pulau ini kita dapat ketemu langsung dengan kawanan menjangan yang dibiarkan hidup bebas di alam liar. Jangan lupa selalu nyiapin kamera, karena siapa tahu kawanan menjangan tiba-tiba lewat. Percaya deh, jepretan gambar menjangan dengan latar belakang laut biru maupun semak belukar kering, adalah objek langka yang bisa kita jadikan kenangan tak terlupakan

*Hmm. Itu menjangan apa mantan. Issshh*

Buat kalian yang belum tau, letak Pulau Menjangan ini memang berada di Bali, tapi buat nyebrang ke pulau ini kita nggak harus berangkat dari Bali, bisa dari Banyuwangi yaitu dari Pantai Watu Dodol yang letaknya sekitar 6 Km dari pelabuhan Ketapang. Di Pantai Watu Dodol ini terdapat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang nyewain jasa kapal dan peralatan snorkeling di Menjangan. Banyak juga jasa open trip dengan titik kumpul Bali, Banyuwangi maupun Surabaya. Tinggal pilih mau berangkat dari mana. 

Oiya nanti kalau berada di Pantai Watu Dodol, pelabuhan Ketapang keliatan jelas lho. Jadi pengen ke Bali sekalian tapi waktunya yang nggak ada :( . Temennya juga nggak ada. Huft sedih. 

Oke lanjut. 

Biasanya mereka udah nyiapin tarif paket berkisar dari Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu per orang dan udah termasuk sewa kapal wisata 1 hari untuk ke Pulau Menjangan dan Tabuhan, sarapan dan makan siang, tiket masuk tempat wisata, dokumentasi foto underwater dan upwater (copy file), satu set perlengkapan snorkling, air mineral dan kelapa muda, P3K, dan fee untuk tour leader.  Wiih komplit dan nggak perlu ribet kan.
Pantai Watudodol
Siap menuju Pulau Menjangan
Makanya waktu itu aku memilih buat ikut open trip seharga Rp 250 ribu. Emang jatohnya lebih mahal kalau dibanding liburan ala backpacker atau liburan bareng temen-temen, tapi karena aku liburan sendiri dari Jogja dan untuk sekali berangkat kapal harus terisi minimal 10 orang, mau nggak mau ikut trip. Kalau kamu nggak mau ikut open trip dan datang sendirian atau kurang dari 10 orang juga, jangan khawatir, pihak kapal bisa mengusahakan nyari tambahan penumpang sampai seat maksimal kapal terpenuhi. Dengan catatan kalo ada orangnya dan dia mau. Daripada ambil resiko ya aku ikut trip aja lah. Maklum, ini liburan buat menghibur diri abis mutusin mantan pacar. Aku yang mutusin sih, tapi tetep aja butuh hiburan kan. Siapa tau bisa langsung dapet gantinya. *ditoyor mas X*.

Cara Menuju ke Pulau Menjangan

Waktu itu aku berangkat seorang diri dari Yogyakarta, naik kereta ekonomi Sri Tanjung seharga Rp 94 ribu selama 14 jam. Berangkat dari Stasiun Lempuyangan Jogja dengan tujuan Stasiun Banyuwangi Baru. Kereta berangkat pukul 07.00 pagi dan sampai di Banyuwangi pukul 20.50 malam. Bisa bayangin duduk di kereta 14 jam? Mending nggak usah. Capek.  Remuk. Ambyar. Pantat yang bentuknya juga nggak semok-semok amat ini rasanya makin gepeng. Cukup khawatir karena itu kan salah satu aset berharga. Gimana nanti kalau ada mas-mas cakep trus dia ilfil karena liat badanku lempeng-lempeng aja depan belakang??? Gimanaaaaaa???

*Astaghfirullah Jet. Mau piknik apa cari jodoh?* 

Dumaap jadi ketauan tengilnya hahahhaa. Yah, itu pikiranku dulu. Maklum aku piknik kesini kan abis putus, jauh sebelum nikah (dan belom tobat). Jadi ya aku piknik dengan kondisi siap jatuh cinta lagi. Maklumin ya mas X. Sekarang mah aylafyu seorang kok :* . 

Pokoknya karena sampai sini malem, mau nggak mau aku kudu menyewa   yang emang banyak terdapat di sekitar stasiun atau Pelabuhan Ketapang. Harganya mulai Rp 150 ribu untuk 2 orang. Waduh, aku kan sendiri, mahal dong :(

Eits tenang, itulah gunanya cari temen atau kenalan di kota yang mau kita tuju. Biar bisa nebeng gratis. Atau kalau kamu nggak punya temen, kamu bisa menumpang di rumah singgah Banyuwangi. Ya emang aku sendirian, tapi karena ikut open trip, akhirnya jadi banyak kenalan. Makanya bisa nebeng sana nebeng sini, hehe. Itulah seninya liburan sendirian, malah bisa dapet banyak temen (dan gratisan). 

Sekedar informasi, ada teman yang berangkat dari Surabaya naik kereta Mutiara Timur Malam, berangkat jam 10 malam dari Stasiun Gubeng dan sampai di Banyuwangi Baru jam 4.30 pagi. Harga tiketnya paling murah dari Rp 100 ribu. Dari stasiun, tinggal naik ojek yang waktu itu seharga Rp 20 ribu.

Opsi lainnya, bisa naik bus Eka (eksekutif) Rp 100 ribu dari Terminal Giwangan sampai Terminal Bungurasih atau Purabaya, lanjut naik bis ke Banyuwangi. Tapi ini bakalan lebih lama di jalan.

Menyeberang ke Pulau Menjangan

Paginya, aku dan peserta trip lainnya siap untuk menikmati indahnya matahari terbit di tepi pantai Watu Dodol. Sayang waktu itu aku nggak sempet foto di Patung Gandrung. Itu lho, patung penari wanita yang ada di pinggir jalan.

Sampai di pantai, kami segera sarapan terlebih dahulu di warung yang banyak tersedia di tepi pantai. Setelah perut kenyang, kami pun siap buat menyeberang ke Pulau Menjangan. Lama perjalanan menggunakan kapal ini normalnya adalah 45 menit hingga 1 jam. Jangan lupa bawa drybag soalnya kapalnya terbuka gitu, jadi kadang kecipratan air. Berabe kalau baju ganti dan kamera, Hp basah kena air laut. Waktu itu aku belom punya drybag dan aku pake tas kresek dong! Mana kresek item pula. Duh bikin nggak kece aja sih :( .

Kalau kalian nggak ikut paket trip, biaya penyeberangan ke Pulau Menjangan via Watu Dodol ini bervariasi mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu, tergantung dari besar kapal dan kemampuan kalian menawar. Lagian rata-rata yang kesini udah ikut paket trip, jadi agak susah cari barengan. Tapi ya monggo sih kalau mau backpacking

Tentang Pulau Menjangan

Pulau Menjangan ini konon tidak dihuni oleh manusia karena cukup susah mencari sumber air tawar, apalagi saat musim kemarau dimana pulau ini amat gersang, panas dan kering. Pulau ini hanya ramai dikunjungi sebagai tempat wisata dan tempat sembahyang bagi umat Hindu. Menurut cerita awak kapal dan juga tour leader kami, ada 8 pura atau pelinggih di Pulau Menjangan, yaitu Pura Taman Beji, Pesraman Agung Kebo Iwa (Hyang Brahma Ireng), Pagoda Agung Dewi Kwan Im (Dewi Kemakmuran), Pendopo Ida Bhatara Lingsir Dalem Gajah Mada (Hyang Wisnu Murti), Pura Sang Hyang Siwa Pasupati, Pelinggih Ida Bhatara Lingsir Watu Renggong, Pelinggih Sang Hyang Ganesha yang paling mencolok karena nampak dari tepi laut, dan Pura Segara Giri Dharma Kencana yang menjadi tujuan persembahyangan terakhir di pulau Menjangan. Jadi selain wisata air, pulau ini juga bisa menjadi destinasi wisata religi lho. 

Cuaca sangat cerah dan ombak tidak terlalu tinggi pagi itu. Tapi buat kalian yang gampang mabuk laut, lumayan bikin mual dan pusing. Jadi pastikan isi perut terlebih dahulu ya. Setelah hampir 1 jam terombang-ambing diatas kapal, Pelinggih Sang Hyang Ganesha atau Pura Ganesha mulai nampak dari kejauhan. Dengan dominasi warna putih, patung Ganesha setinggi 15 meter yang berada di ujung pulau ini cukup mencolok. Kapal berhenti di sejumlah titik seperti spot Coral Garden,  spot Sandy Slope, dan ditunjukkan spot  Anchor Wreck.
Pulau ini kering dan gersang
Salah satu pura di Pulau Menjangan
Jangan lupa berpakaian sopan ya di pulau ini karena banyak pura tempat ibadah umat Hindu

Spot Snorkeling di Pulau Menjangan

Namanya juga pulau, jadi di Pulau Menjangan ini kita bisa melakukan berbagai macam olah raga air seperti diving dan snorkeling. Pulau ini memang dikenal dengan wall-diving terbaik di Bali. Wall-diving merupakan salah satu jenis kegiatan menyelam pada kedalaman dengan mengikuti lajur tebing bawah laut. Tebing bawah laut di Pulau Menjangan memiliki kedalaman mulai dari 20 hingga 60 meter lebih (buseeet). Sayangnya, aku cuman bisa snorkeling jadi belum bisa membuktikan cakepnya kayak gimana.

Girang bener main di air
Coral Garden adalah hamparan puluhan jenis terumbu karang yang dangkal. Ada berbagai jenis biota laut dan kalau beruntung kita bisa melihat penyu. Aku melihat banyak sekali ikan tapi nggak tahu namanya. Abis itu kami ke Sandy Slope, spot snorkeling bagi pemula yang berada di dekat dermaga. Disini banyak bintang lautnya, apalagi yang warna biru. Aaaaah, cantik banget. Jadi pengen ngambil buat pajangan tapi nggak bolehlah. Yang ada malah mati. Jadi cukup dinikmati aja jangan disentuh ya.

Sekitar pukul 12 siang kami makan siang nasi kotak di pulau Menjangan. Bagi mereka yang ingin diving, biasanya diajak ke spot Anchor Wreck, yaitu lokasi diving yang cocok bagi para penyelam yang telah berpengalaman atau profesional. Di lokasi ini terdapat bangkai kapal yang telah berkarat, lengkap dengan jangkarnya. Berdasarkan penjelasan tour leader kami, kapal ini adalah kapal laut Belanda yang tenggelam pada abad ke-19 saat Perang Dunia II. Untuk melihatnya kita harus menyelam sekitar 45 meter. 





Karena nggak ada yang berminat dan nggak ada yang bisa diving juga, kami tidak berhenti di spot itu. Kami memilih bersantai di pulau Menjangan sambil mengunjungi pura. Pas jalan-jalan, beruntung aku bisa ketemu seekor menjangan yang sedang mencari makan.  Duh aku pengen ngasih makan wortel tapi nggak bawa, jadi kucoba untuk nawarin biskuit yang sudah jelas nggak bakal dimakan, hehe. Yakali menjangan makan biskuit, Jet!

Ayooo buka mulutnya...aaaaakkk....
Setelah puas, kami segera kembali ke Watu Dodol. Seharusnya ada destinasi selanjutnya yakni pulau Tabuhan. Namun setelah voting, kami semua sepakat untuk nggak kesana karena kecapean snorkeling. Trip ini pun berakhir. 

Terakhir, buat siapapun yang ingin wisata alam, air , gunung, atau kemanapun, jangan lupa untuk selalu membuang sampah pada tempatnya ya. Apalagi di pulau Menjangan yang nggak ada penghuninya ini. Kotak makanan maupun botol minuman wajib kita bawa pulang. Jangan sampai kita meninggalkan sampah apapun karena nanti bisa dimakan satwa liar yang banyak terdapat di pulau ini.

Estimasi biaya backpacking ke Menjangan:

Day 1
Kereta Yogyakarta ke Banyuwangi = Rp 94 ribu
Makan (2x di kereta) = Rp 40 ribu
Menginap di rumah teman = gratis
Total Rp 134 ribu

Day 2
Biaya open trip (sudah termasuk sarapan dan makan siang) = Rp 250 ribu
Makan malam di Banyuwangi = Rp 15 ribu
Menginap di rumah teman = gratis
Total Rp 265 ribu

Day 3
Kereta Banyuwangi-Yogyakarta Rp 94 ribu
Makan siang dan makan malam di kereta = Rp 35 ribu
Total Rp 129 ribu

Total biaya perjalanan ke Menjangan (3 Hari 2 Malam) Rp 528 ribu. 

2 komentar:

  1. Menurutku Menjangan memang spot asyik buat snorkeling. Kalau urusan harga, kayanya sama saja sih (tergantung keuangan kita) ahahhahahahah.
    Aku biasanya demen yang gratis-gtatis akakkaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha iya siapa coba yang gamau piknik gratisan mas. Lumayan sih menjangan, bisa PP sehari. Harusnya sekalian ke Ijen Baluran biar makin seru ya.

      Hapus