Follow Me @rezadiasjetrani

Senin, 11 Juni 2018

Masjid di Atap Pasar Tanah Abang, Oase di Tengah Hiruk Pikuk Perniagaan

Bagian dalam masjid Pasar Tanah Abang Blok A
Tanah Abang sudah cukup lama dikenal sebagai pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara. Menjelang hari raya Idul Fitri, pasar ini sudah pasti penuh sesak oleh pembeli. Tak terkecuali saya yang siang itu berniat membeli baju lebaran bersama sahabat saya. Belum memasuki pasar saja jalanan sudah macet parah. Kami akhirnya berhasil mendapatkan tempat parkir dan berbelanja di blok A dan juga blok B Tanah Abang. Ribuan orang nampak hilir mudik melakukan aktivitas jual beli, yang saya yakin tak pernah sepi setiap harinya.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 12 siang. Kami yang belum berhasil mendapatkan pakaian, memutuskan untuk shalat Dhuhur terlebih dahulu. Di dalam lift, tertulis masjid terletak di lantai A, yang kami anggap sebagai lantai 14 karena terletak di atas lantai 12 - 12 A - baru lantai A.
Bagi yang belum pernah berkunjung ke Blok A Pasar Tanah Abang, keberadaan masjid di puncak bangunan ini cukup mudah untuk diakses. Pengelola pasar sudah menyediakan eskalator dan lift, 4 lift di kiri masjid dan 2 lift di kanan masjid. Hebatnya lagi, kumandang adzan akan senantiasa terdengar kepada para pembeli maupun pedagang di seluruh lantai melalui pengeras suara yang tersedia dari lantai dasar hingga puncak bangunan pasar.

Setelah bersabar menunggu karena lift berhenti hampir di setiap lantai, kami pun tiba di masjid. Sebelum masuk lebih jauh ke area masjid, di sebelah kiri terdapat Unit Donor Darah PMI atau Palang Merah Indonesia yang cukup besar dan bersih. Beberapa tempat tidur berjajar rapi bagi mereka yang ingin mendonorkan darahnya. 

Begitu menapak ke halaman masjid, kami langsung dibuat takjub dan kagum. Suasana terasa berbeda. Jika sebelumnya kami bahkan sulit untuk berjalan karena banyaknya orang yang berbelanja, di Masjid Pasar Tanah Abang ini suasana terasa tenang dan nyaman. Masjid dan halamannya juga cukup luas sehingga kami bisa bernafas dengan lega. 
Halaman samping masjid Pasar Tanah Abang Blok A
Masjid ini seperti oase ditengah hiruk pikuk perniagaan di Pasar Tanah Abang. Beberapa sudutnya mengingatkan saya pada Masjid Nabawi di Madinah yang pernah saya datangi beberapa tahun silam. Warna dindingnya didominasi warna coklat muda dengan pilar-pilar yang mirip dengan Masjid Madinah.

Baca Juga :  Agung Jawa Tengah, Payungnya Mirip yang Di Madinah

Saat ke toilet dan berwudhu, saya kembali dibuat kagum. Kedua tempat itu nampak bersih dan terawat. Padahal selama ini pasar atau masjid di pasar selalu identik dengan kesan kumuh dan kotor. Namun masjid ini mematahkan teori tersebut.
Tempat wudhu wanita
Masuk ke bagian dalam, dinding masjid dihiasi kaligrafi arab dengan warna-warni cerah, khas ornamen Timur Tengah. Karpet berwarna merah bercorak bunga-bunga di tepinya. Mihrab berupa cekungan diapit 2 tiang di sebelah kiri dan 2 tiang di sebelah kanan. Diatas mihrab tertulis kaligrafi dua kalimat Syahadat dan dibawahnya kaligrafi Allah dan Nabi Muhammad SAW.

Masjid yang selesai dibangun dan mulai digunakan tahun 2006 ini terdiri dari dua lantai, lantai 1 untuk jamaah pria atau ikhwan dengan luas sekitar 700 m2 dan lantai 2 untuk jamaah wanita atau akhwat dengan luas sekitar 200m2. Kedua lantai tersebut konon mampu menampung hingga 2.000 jamaah. Ditambah selasar dan plasa bahkan bisa menampung tambahan sekitar 1.000 jamaah lagi.

Masjid ini memang sengaja ditempatkan di lantai paling atas gedung agar bisa dibangun lebih luas di satu area. Tak heran, walau tidak memakai AC, masjid terasa dingin dan sejuk. Mungkin karena letaknya di ketinggian dan angin berhembus cukup kencang. Yang perlu diketahui, berbeda dengan masjid lain, masjid ini hanya beroperasi pada waktu sholat dzuhur hingga sholat ashar saja karena mengikuti aktivitas pasar yang berhenti beroperasi pada pukul 5 sore.
Lorong menuju toilet, tempat wudhu, dan tempat penitipan sepatu yang lebar dan bersih
Saking nyamannya, siang itu nampak sejumlah ikhwan yang memanfaatkan masjid untuk beristirahat bahkan tidur siang. Mungkin mereka kelelahan menemani istri atau kerabatnya berbelanja sehingga tanpa sadar tertidur di masjid ini. 
Hawa yang sejuk membuat banyak jamaah sampai tertidur meskipun sebenarnya dilarang
Untuk fasilitas, di masjid ini tersedia penitipkan alas kaki,tempat wudhu dan toilet yang bersih untuk pria dan wanita, ruang rapat, ruang untuk imam, ruang officeboy, dan juga sekretariat. Papan petunjuk dan pengumuman pun terpasang dengan jelas sehingga memudahkan jamaah untuk mendapatkan informasi. 

Seusai shalat dan mengagumi keindahan masjid, kamipun melanjutkan kegiatan belanja kami. Kembali turun dan berdesak-desakan di tengah hiruk pikuknya pasar Tanah Abang di bulan Ramadan yang suci ini. 


2 komentar: