Follow Me @rezadiasjetrani

Senin, 11 September 2017

Mengenang Kejayaan Pabrik Gula Gondang Winangoen, Klaten


Sebagai orang Jogja, tentunya jika ingin pergi ke Solo, Surabaya melalui darat aku harus melewati Klaten terlebih dahulu. Tak terkecuali sore itu. Aku yang baru pulang dari nemenin mami dan kakak berburu durian di daerah Klaten, nggak sengaja melihat sebuah kereta lori berhenti di depan pabrik gula Gondang Winangoen, Klaten. Aku yang penasaran segera mengajak kakak untuk memutar balik mobil dan menuju ke pabrik gula yang juga museum tersebut.

Iya, banyak daerah memiliki pabrik gula. Tapi hanya Klaten, Jawa Tengah yang memiliki Museum Gula, tepatnya di Jln. Raya Solo KM.25, Plawikan, Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Beragam koleksinya dapat membuat kita kagum dan bangga lho teman-teman.

Padahal kalo dipikir-pikir, aku sudah belasan bahkan puluhan kali melewati Pabrik Gula Gondang Winangoen ini. Tapi baru pertama melihat lori yang melaju di depannya karena katanya lori ini hanya beroperasi di hari Minggu saja. Wisata ini merupakan wisata murah meriah. Sebelumnya aku  tidak mengetahui kalau di pabrik gula ini masih tersimpan lokomotif lori yang masih hidup dan beroperasi meski ada jalur rel di depannya.

Sejarah Singkat Pabrik Gula Gondang Winangoen

Jadi, pabrik gula ini awalnya dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1860. Pada masa itu pabrik ini sudah memakai mesin-mesin berteknologi tinggi dan merupakan salah satu penghasil gula terbaik. Pada tahun 1942 – 1945 ketika Jepang menguasai Indonesia, PG Gondang Winangoen ini juga dikuasai oleh pemerintah kolonial Jepang. Terus pasca kemerdekaan Indonesia, pabrik gula ini menjadi milik pemerintah Republik Indonesia dan pengelolaannya diserahkan kepada Badan Penyelenggara Perusahaan Negara (BPPGN).

PG Gondang Winangoen pada bulan Desember 1957 diubah menjadi PG Gondang Baru dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT), yang dikuasai dan diawasi oleh PPN Unit Semarang. Seiring berjalannya waktu PT. PG Gondang Baru dimasukkan ke dalam PPN Jateng V di Solo, selanjutnya diubah namanya menjadi PG Gondang Baru.

Ada Apa Aja di Pabrik Gula Gondang Winangoen?

Di pabrik gula ini, setidaknya ada tiga jenis wisata. Yang pertama kolam renang, museum gula dan lori wisata. Untuk kolam renang aku tidak masuk karena memang nggak berniat berenang dan nggak bawa baju ganti. Sedangkan di museum gula cenderung lebih sepi. Museum Gula lebih nampak seperti bangunan rumah tua peninggalan Belanda yang menyimpan beberapa lokomotif uap yang sudah tidak beroperasi, beberapa peralatan untuk menggiling tebu, hama tikus yang diawetkan dan alat kerja kantor yang dapat kita masuki dengan membayar Rp 5.000,00 per orang. Sedangkan yang ketiga adalah wisata lori mengitari pabrik gula dengan tarif Rp 7.000,00 sekali naik. 

Nah, ini nih yang mau aku coba. Aku pun  langsung membeli 4 buah tiket untuk kami sekeluarga. Lori baru akan melaju jika pengunjung sudah cukup penuh jadi harap bersabar karena pengunjung yang datang kadang tak begitu banyak. Waktu itu aku menunggu sekitar 40 menit karena menunggu kereta selesai berputar dan menunggu kereta penuh baru jalan.

Kebayang nggak kalau dulu lori-lori ini beroperasi setiap hari?
Memasuki area pabrik, kita akan disuguhkan dengan deretan gerbong lori yang sudah tidak terpakai lagi. Ada juga kompleks rumah-rumah tua dikelilingi pohon beringin yang tentunya bisa menjadi spot foto klasik. Bagus banget nih buat foto-foto. Kapan-kapan mau ngajakin mas Jarwo kesini ah. Pasti dia belom pernah naik. Seringan naik angkot dari Cirendeu - Lebak Bulus doang. 

Ada yang mau tinggal disini?

Untuk mengelilingi pabrik gula dengan lori wisata dibutuhkan waktu sekitar  30 menit. Namun disitulah nikmatnya karena kita bisa menikmati tiap sudut yang ada di sana sambil mengenang sisa kejayaan pabrik gula ini di masa lalu. 

Lokasi Pabrik Gula Gondang Winangoen, Klaten :

Alamat :
 

4 komentar:

  1. Mana foto di dalem museumnya kok gak ada ?

    BalasHapus
  2. Sengaja . Biar kamu penasaran trus minta diajak kesini

    BalasHapus
  3. Keren mbak, aku padahal mau banget ke situ, tpi aku ragu kalau masih ada orangnya apa nggak, next time kalau pulang kampung, aku coba kesana.
    Makasih ya mbak infonya sangat membantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mas. ada penjaganya kok, masuk aja. kalo mau naik lori cuma hari minggu tapi mas :)

      Hapus